KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun selama tahun 2020. Penurunan paling terlihat dari laba bersih yang turun sebanyak 45,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 18,7 triliun dari Rp 34,4 triliun. Pendapatan bunga bersih BBRI di tahun 2020 turun 3,1% walaupun di kuartal keempat 2020 naik 6,1% secara kuartalan. Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma dalam riset 29 Januari 2021 mengungkapkan, BRI berhasil menekan biaya bunga di kuartal keempat 2020 sebesar 5,8% secara yoy, dan lebih tinggi daripada penurunan pendapatan bunga yang turun 4% secara yoy. Kredit bank selama tahun 2020 meningkat 2,5% secara yoy. Hal ini didorong oleh pertumbuhan kredit mikro yang naik sebanyak 14,2% secara yoy. Sedangkan untuk kredit konsumer tumbuh 2,3% secara yoy. Di sisi lain, kredit kecil turun tipis 0,7% secara yoy dan kredit medium melorot 7,2% secara yoy. Tekanan berasal dari kredit korporasi non-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak flat di -0,1% secara yoy, dan kredit BUMN yang turun 23,3%.
Kinerja Bank Rakyat Indonesia (BRI) berpotensi pulih, simak rekomendasi saham BBRI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun selama tahun 2020. Penurunan paling terlihat dari laba bersih yang turun sebanyak 45,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 18,7 triliun dari Rp 34,4 triliun. Pendapatan bunga bersih BBRI di tahun 2020 turun 3,1% walaupun di kuartal keempat 2020 naik 6,1% secara kuartalan. Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma dalam riset 29 Januari 2021 mengungkapkan, BRI berhasil menekan biaya bunga di kuartal keempat 2020 sebesar 5,8% secara yoy, dan lebih tinggi daripada penurunan pendapatan bunga yang turun 4% secara yoy. Kredit bank selama tahun 2020 meningkat 2,5% secara yoy. Hal ini didorong oleh pertumbuhan kredit mikro yang naik sebanyak 14,2% secara yoy. Sedangkan untuk kredit konsumer tumbuh 2,3% secara yoy. Di sisi lain, kredit kecil turun tipis 0,7% secara yoy dan kredit medium melorot 7,2% secara yoy. Tekanan berasal dari kredit korporasi non-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak flat di -0,1% secara yoy, dan kredit BUMN yang turun 23,3%.