Kinerja bank syariah kuartal I bertumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perbankan syariah masih tumbuh positif. Kinerja tersebut tercermin dari posisi aset perbankan syariah yang tercatat tumbuh 20,65% secara year on year (yoy) per akhir Februari 2018 menjadi Rp 429,36 triliun.

Pembiayaan perbankan syariah juga masih bisa tumbuh dua digit. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pembiayaan bank syariah naik 14,76% menjadi Rp 289,99 triliun per Februari 2018.

Selain itu, rasio likuiditas juga masih terbilang longgar. Terlihat dari dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh melebihi pertumbuhan pembiayaan. Tercatat DPK bank syariah tumbuh 16,1% menjadi Rp 339,05 triliun.


Direktur PT BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, pihaknya mencatat pertumbuhan aset naik cukup tajam yakni 28,8% menjadi Rp 38,45 triliun per Maret 2018. Ini  didorong pertumbuhan DPK sebesar 27,7% dengan pertumbuhan tertinggi di giro dan tabungan masing-masing sebesar 33% dan 29,6% pada kuartal I-2018.

Sementara dari sisi pembiayaan, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini membukukan pertumbuhan 12% per Maret 2018 lalu. Pertumbuhan tertinggi berasal di segmen pembiayaan komersial.

Pembiayaan komersial naik 17% terdorong pembiayaan infrastruktur untuk jalan, jembatan, bendungan dan power plant. "Targetnya sampai dengan akhir Desember 2018 tumbuh lebih kurang 15% dari Desember 2017," kata Dhias, Minggu (15/4).

PT Bank BCA Syariah juga membukukan pertumbuhan kinerja yang cukup menggembirakan. Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih mengungkap, dari sisi aset per kuartal I 2018 pertumbuhannya mencapai 14%.

Kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 23% dan DPK yang juga naik 16%. Pun, dari segi kualitas kredit, BCA Syariah masih terbilang rendah dengan rasio non performing financing (NPF) gross berada di posisi 0,6% dan NPF nett 0,14% akhir Maret 2018.

"Target kami untuk pertumbuhan aset di rentang 10% sampai 15% di tahun ini. Kalau pertumbuhan DPK dan pertumbuhan pembiayaan ditargetkan 15% sampai 20% tahun ini," imbuh John.

Setali tiga uang, Bank BRI Syariah Tbk juga membukukan pertumbuhan aset cukup besar mencapai 21,75% menjadi Rp 34,7 triliun pada kuartal I-2018.

Adapun pembiayaan BRI Syariah mencapai Rp 19,5 triliun atau naik sebesar 8,45%. Kendati demikian, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani mengatakan, realisasi pembiayaan tersebut bertambah sebanyak Rp 531 miliar bila dibandingkan realisasi Desember 2017.

Untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BRI Syariah membukukan kenaikan sebesar 21% atau sebesar Rp 5 triliun pada akhir Maret 2018 lalu menjadi Rp 28,3 triliun.

Sepanjang tahun ini, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tersebut menargetkan DPK bisa naik hingga dua digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati