KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA) mencetak kinerja yang kurang memuaskan pada tahun 2023. Meski pendapatan naik, BUKA membukukan rugi bersih Rp 1,36 triliun dari sebelumnya laba bersih Rp 1,98 triliun. Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menyebutkan, pembalikan kinerja BUKA salah satunya karena perusahaan meleset dari panduannya untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan dengan pertumbuhan positif di kuartal IV 2023. Selain itu, pembalikan kinerja, sebagian besar berasal dari kerugian investasi sebesar Rp 1,2 triliun. Namun, ia menyoroti kerugian itu belum direalisasi dan bersifat non-tunai, serta tunduk pada volatilitas pasar.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Bukalapak.com (BUKA) yang Kerja Kinerja Moncer Dari operasional, BUKA mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 22,66% menjadi Rp 4,43 triliun, yang didukung oleh peningkatan take rate sebesar 35bp. Beban penjualan pemasaran serta beban umum dan administrasi, masing-masing turun 50% dan 47% menjadi Rp 518 miliar dan Rp 1,35 triliun. "Ini menandakan perbaikan lebih lanjut dalam struktur biaya," tulisnya dalam riset, Kamis (28/3).
Tahun ini, manajemen BUKA menargetkan EBITDA yang disesuaikan lebih tinggi dari Rp 200 miliar. JP Morgan, dalam risetnya, Rabu (27/3) menilai positif target itu, kendati berada di atas proyeksinya Rp 88 miliar. JP Morgan juga menuliskan bahwa BUKA pada kuartal I 2024 kemungkinan akan hampir mencapai titik impas, dengan profitabilitas yang lebih besar terlihat pada 2H24 karena mereka mengharapkan setidaknya peningkatan sekitar Rp 50 miliar secara kuartalan.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Bukalapak (BUKA) yang Berjuang Kembali Cetak Untung Prospek BUKA juga dilihat dari harga sahamnya yang dinilai masih
undervalue. Ini mengingat kas dan setara kas perseroan yang sangat besar. Namun, JP Morgan dan Sucor Sekuritas sepakat bahwa potensi kenaikan BUKA bisa tertahan dalam jangka waktu dekat. Hal itu disebabkan belum ada kejelasan dalam penggunaan belanja modal di tahun ini. Jimmy melanjutkan, dari operasional, BUKA berpotensi mencetak pertumbuhan kinerja di 2024. Ini mengingat profitabilitas bisnis BUKA serta skala pertumbuhan lebih lanjut dalam segmen bisnis
online to offline (O2O).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham LSIP, MDKA, SIDO, dan TKIM untuk Trading Hari Ini (4/4) Dus, Sucor Sekuritas memproyeksikan pendapatan BUKA di 2024 sebesar Rp 5,2 triliun. Sementara
bottom line diperkirakan menjadi positif, sebesar Rp 382 miliar. Jimmy mempertahankan rekomendasi
buy dengan target harga Rp 247 per saham. Sementara JP Morgan mempertahankan
rating overweight dengan target harga Rp 360 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli