KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) semakin mengilap di tahun ini. Emiten pertambangan mineral milik negara ini berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 1,71 triliun hingga kuartal III-2021. Realisasi ini melesat 104% dari laba bersih yang dibukukan pada kuartal III-2020 yang hanya Rp 835,78 miliar. Kenaikan bottom line ANTM dibarengi dengan lonjakan pendapatan bersih. Tercatat, pendapatan ANTM mencapai Rp 26,47 triliun pada periode Januari-September 2021. Jumlah itu naik 46,78% dari pendapatan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 18,03 triliun.
ANTM Chart by TradingView Asal tahu saja, pendapatan dari segmen emas ini naik 36,11% dari penjualan emas di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 12,98 triliun. Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary Aneka Tambang Yulan Kustiyan mengatakan, capaian ini tidak terlepas dari fokus ANTM dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. “Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik," terang Yulan, Jumat (12/11). Di segmen emas, ANTM mencatatkan penjualan emas sebanyak 19.871 kilogram (kg) atau setara 638.867 per ons troi sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Angka ini naik 34% dibandingkan capaian penjualan per kuartal III-2020 sebesar 14.876 kg atau 478.275 per ons troi. Dari sisi produksi, volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.162 kg atau 37.359 per ons troi. Realisasi ini turun 9,14% dari produksi emas sepanjang sembilan bulan pertama 2020 sebesar 1.279 kg atau 41.121 per ons troi. Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 5.000 ke Rp 956.000 per gram pada hari ini (12/11) Antam juga terus melakukan inovasi penjualan produk emas Logam Mulia dengan mengedepankan mekanisme transaksi penjualan dan buyback emas secara online, salah satunya melalui website www.logammulia.com. Selain emas, kinerja ANTM juga disokong oleh kenaikan penjualan dari segmen nikel. Segmen feronikel mencatatkan penjualan sebesar Rp 4,34 triliun atau 16% dari total pendapatan bersih. Pendapatan dari segmen feronikel naik 33,03% dari realisasi di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,26 triliun. Sedangkan segmen bijih nikel mencatatkan pendapatan senilai Rp3,25 triliun atau 12% dari total pendapatan bersih ANTM. Pendapatan dari komoditas ini melejit 390,48% dari realisasi per akhir kuartal III-2020 yang hanya Rp 663,07 miliar. Editor: Handoyo .