KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (
AUTO) mencatatkan pertumbuhan laba
double digit pada semester pertama tahun 2024. Kinerja AUTO diprediksi akan semakin membaik pada semester II 2024. Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis pada Senin (29/7), AUTO mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas AUTO sebesarRp 1,01 triliun. Angka tersebut meningkat 26,48% dibandingkan laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 801,55 miliar. Meski begitu, pendapatan AUTO pada paruh pertama tahun ini masih mengalami penurunan.
Baca Juga: Begini Strategi Astra Otoparts Raih Laba Bersih Rp 1,01 Triliun pada Semester I-2024 Pendapatan bersih AUTO turun sebesar 2,03%
year on year (YoY) menjadi Rp 9,19 triliun pada semester I 2024, dari sebelumnya Rp 9,38 triliun. Pendapatan bersih AUTO pada semester I 2024 didorong dari segmen manufaktur komponen sebesar Rp 5,26 triliun. Sementara pendapatan dari segmen perdagangan tercatat sebesar Rp 4,67 triliun. AUTO juga membukukan eliminasi sebesar Rp 731,06 miliar. Kemudian pada enam bulan pertama ini AUTO berhasil memangkas beban pokok pendapatan sebesar 1,77% menjadi Rp 7,76 triliun, dari sebelumnya Rp 7,90 triliun. Adapun beban penjualan AUTO bertambah 7,98% yoy dari Rp 462,43 miliar pada semester I 2023 menjadi Rp 499,35 miliar pada semester I 2024. Investment Analyst Stockbit Michael Owen Kohana melihat kinerja operasional AUTO berpotensi membaik pada semester II 2024. Hal itu didukung oleh wacana pemberian kembali insentif PPnBM. "Sehingga hal itu yang dapat membantu pemulihan pada sektor otomotif lebih cepat," jelas Michael pada riset yang dikutip, Senin (29/7). Michael mencermati AUTO mencatatkan laba bersih sebesar Rp539 miliar (+46,2% YoY, +13,4% QoQ) pada kuartal II 2024. Hasil tersebut membuat laba bersih selama semester I 2024 menjadi Rp 1,01 triliun atau meningkat 26,48%. Merutnya pencapaian tersebut setara 55% dari estimasi full year 2024 konsensus. "Laba bersih pada kuartal II 2024 didorong oleh keuntungan penjualan tanah sebesar Rp 164 miliar, dengan mengesampingkan keuntungan penjualan tanah tersebut, laba bersih inti (core net profit) menjadi Rp850 miliar atau tumbuh 6% YoY setara 46% dari estimasi FY24 consensus," ungkapnya. Di sisi lain, Michael juga melihat kinerja entitas asosiasi dan
joint venture (JV) masih menopang kinerja keseluruhan. Meski begitu tidak setinggi pada kuartal I 2024. Laba dari asosiasi dan JV tumbuh menjadi Rp196 miliar atau 12,5% YoY.
Hal itu didorong kinerja Denso yang tumbuh 46% YoY yang mengimbangi penurunan kinerja entitas lainnya, seperti GS Battery turun 5,7% YoY, Kayaba Indonesia terkoreksi 24,7% YoY, dan Akebono Brake Astra Indonesia menurun 29,3% YoY. "Selama semester I 2024, laba dari asosiasi dan JV masih tumbuh 8% YoY menjadi Rp449 miliar," ujarnya. Selanjutnya Michael mencatat laba usaha AUTO pada kuartal II 2024 turun menjadi Rp 222 miliar atau turun 9,1% YoY.
Hal itu ditekan oleh beban operasional (opex) sebesar Rp 479 miliar atau tumbuh 9% YoY. Kenaikan pada beban operasional utamanya didorong oleh beban gaji karyawan yang naik 16% YoY. "Hasil ini membuat laba usaha selama semester I 2024 turun 6% YoY menjadi Rp490 miliar," jelas Michael. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .