KONTAN.CO.ID - JAKARTA. GoTo Financial, unit bisnis
financial technology (
fintech) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) berhasil mencetak pertumbuhan yang signifikan selama periode Januari-September 2024. Per September 2024, nilai penyaluran pinjaman konsumen
fintech GOTO yang berasa dari Buy Now Pay Later (BNPL) dan pinjaman tunai mencapai Rp 4,3 triliun. Ini naik tiga kali lipat dari periode yang sama di 2023 sebesar Rp 1,4 triliun. Adapun bisnis pinjaman fintech GOTO ini juga merupakan kolaborasi dengan entitas asosiasinya, yaitu PT Bank Jago Tbk (ARTO). Adapun sebanyak 80% pinjaman tersebut didanai Bank Jago.
Baca Juga: Nilai Sinergi GOTO dan TLKM Berpotensi Terus Meningkat, Begini Kata Analis Gani, Equity Research Analyst Ciptadana Sekuritas Asia menjelaskan memang walaupun pendapatan dari segmen
fintech masih relatif kecil tetapi peningkatan yang sejalan dengan
loan outstanding yang tumbuh signifikan. "Namun yang menarik adalah ketika GOTO menggenjot segmen
fintech lending-nya kualitas portofolio pinjaman tetap baik tercermin dari Non-Performing Loan (NPL) yang rendah dan stabil," jelasnya, Rabu (6/11). Gani menjabarkan kuartal I-2024, nilai penyaluran pinjaman konsumen GOTO masih senilai Rp 2,7 triliun dan dengan rasio kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) yang rendah yaitu di kisaran 1,3%.
Baca Juga: Analis: GOTO Berpotensi Lanjutan Tren Pertumbuhan Kinerja Hingga Akhir 2024 "Kalau selang dua kuartalan
outstanding pinjaman tumbuh 59%, tetapi NPL tetap stabil di kisaran 1% atau lebih rendah dari rasio kredit macet di perbankan maupun di industri fintech di kisaran 2%, ini merupakan kinerja yang positif," kata dia. Dalam mengelola bisnis pinjaman GOTO dikenal memanfaatkan ekosistem yang dimiliki. 45% pinjaman konsumen berasal dari pengguna Tokopedia-Shop Tokopedia, 40% dari pengguna aplikasi Gojek dan 15% sisanya dari pengguna aplikasi GoPay. Gani optimistis bisnis
fintech lending GOTO memiliki ruang pertumbuhan dan skala ekonomi yang besar. Ini sejalan dengan target manajemen GOTO yang memproyeksikan pinjaman konsumen meningkat dua kali lipat dibanding September pada akhir 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih