KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Industri gadai di Indonesia mencatatkan kinerja yang bervariasi hingga September 2024, seiring dengan kondisi ekonomi yang masih bergejolak. Meskipun beberapa perusahaan mencatatkan pertumbuhan, sebagian lainnya justru mengalami penurunan kinerja. Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto, menyampaikan bahwa bisnis gadai perusahaannya mengalami pertumbuhan positif sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Per September 2024, Budi Gadai Salurkan Pinjaman sebesar Rp 152,3 Miliar Hingga September 2024, Budi Gadai telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 152,3 miliar, meningkat 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 124,2 miliar. "Masyarakat paling banyak menggadaikan barang elektronik seperti handphone dan laptop, dengan nominal rata-rata antara Rp 1 juta hingga Rp 3 juta," ujar Budiarto kepada Kontan.co.id, Kamis (24/10). Namun, Budiarto menyoroti bahwa bisnis gadai di Medan mulai terlihat jenuh akibat semakin banyaknya perusahaan gadai yang beroperasi di kota tersebut.
Baca Juga: Pemain Gadai Tahan Bunga Pembiayaan Untuk mengatasi hal ini, Budi Gadai memperluas jangkauan ke wilayah luar Medan, seperti Siantar, Binjai, dan Deli Serdang. "Dengan ekspansi ini, kami optimistis bisa mencapai target pertumbuhan transaksi hingga 20% pada akhir tahun," tambahnya. Di sisi lain, PT Sentral Gadai Persada justru mengalami penurunan kinerja. Direktur Sentral Gadai Persada, Heri Sembiring, mengungkapkan bahwa jumlah transaksi turun sebesar 32,5% secara tahunan (YoY), sementara nilai pinjaman merosot sekitar 30%.
Baca Juga: BI Pangkas BI Rate, Budi Gadai Belum Ada Rencana Turunkan Bunga Gadai "Penurunan ini dipicu oleh kondisi ekonomi yang sulit, di mana mayoritas nasabah berasal dari masyarakat kelas menengah ke bawah yang menggadaikan barang hanya untuk kebutuhan sehari-hari," jelas Heri. Untuk meningkatkan performa, Sentral Gadai Persada merencanakan berbagai strategi, termasuk program-program menarik yang bisa memberikan manfaat lebih bagi nasabah. "Namun, untuk proyeksi pertumbuhan hingga akhir tahun, kami belum dapat memastikan nilainya," tandas Heri.
Perbedaan kinerja antara PT Budi Gadai Indonesia dan PT Sentral Gadai Persada menunjukkan dinamika bisnis gadai yang dipengaruhi oleh strategi ekspansi dan kondisi ekonomi lokal di berbagai wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto