KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis
payroll di perbankan kian bergairah pada awal tahun ini. Sejumlah bank mencatatkan pertumbuhan kontribusi segmen
payroll terhadap bisnis bank pada kuartal I-2024. Pencapaian tersebut merupakan potensi besar untuk bank mendongkrak pertumbuhan kredit maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun ini. Ambil contoh Bank Negara Indonesia (BNI), bank pelat merah ini menunjukkan pertumbuhan kontribusi kinerja bisnis
payroll terhadap bisnis kredit bank pada Kuartal I-2024. Berdasarkan laporan presentasi perseroan, jumlah kelolaan
payroll BNI tercatat sebanyak 3,53 juta rekening, sedikit menurun 2% YoY dari 3,60 juta rekening pada Kuartal I-2023.
Namun dari jumlah rekening tersebut, jumlah nasabah yang mengajukan kredit tercatat naik yakni sebanyak 312.000 rekening aktif. Angka ini tumbuh 5,76% YoY dari periode sebelumnya sebanyak 295.000 rekening pada kuartal I-2023.
Baca Juga: Tren Suku Masih Tinggi, Bank Syariah Genjot Pembiayaan KPR Meski tidak dirinci, namun nasabah yang berasal dari
payroll based ini rata-rata mengajukan kredit konsumsi seperti
personal loan, kredit kepemilikan rumah (KPR), kartu kredit dan lainnya. Senada, Bank Mandiri juga mencatatkan kinerja positif pada segmen
payroll based di awal tahun ini. Bank berloga pita emas ini mencatat segmen
payroll berkontribusi sebesar 5,98% terhadap total kredit Bank Mandiri. Adapun dari sisi pertumbuhannya, segmen
payroll loan meningkat 12,1% secara tahunan (YoY), dengan nilai kredit sebesar Rp 85,9 triliun pada Kuartal I-2024. Senada, Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga melihat potensi segmen
payroll yang besar tahun ini untuk mendorong pertumbuhan bisnis bank.
Baca Juga: Pada Tahun Ini, BRI Optimistis Penyaluran Kredit Konsumer Bisa Tumbuh Dua Digit BPD Jawa Barat dan Banten (bjb) misalnya, dikutip dari presentasi perseroan pada Kuartal I-2024, bank daerah ini mencatatkan porsi kredit dari segmen
payroll untuk pinjaman multiguna sebesar 80,1% dari total kredit konsumsi bjb. Angka tersebut tumbuh tipis 0,4% YoY dari porsi periode tahun lalu sebesar 79,7%. Sebelumnya Direktur Utama bjb Yuddy Renaldi mengatakan segmen
payroll menyumbang 50% dari pertumbuhan kredit konsumsi bjb tiap tahunnya. Adapun pada Kuartal I-2024, kredit konsumsi bjb tumbuh sebesar 5,9% YoY dengan nilai kredit yang disalurkan Rp 70,16 triliun. "Tahun ini segmen
payroll tetap menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit konsumsi bjb," kata dia kepada Kontan belum lama ini. Di sisi lain, Yuddy juga menyebut segmen
payroll juga berkontribusi terhadap pertumbuhan sumber dana pihak ketiga (DPK) khususnya yang berasal dari dana murah (CASA). Setidaknya bjb telah menyalurkan
payroll kepada para pegawai ASN aktif di 37 pemerintah daerah baik provinsi Jawa Barat dan Banten, serta kepada instansi vertikal maupun perusahaan swasta yang telah bekerja sama. Begitu juga dengan pensiunan di seluruh jaringan kantor bjb.
Baca Juga: Ditopang Payroll Based, Kredit Konsumer Bank BJB Naik 6,9% hingga Februari 2024 Di sisi lain, bank digital seperti Bank Neo Commerce (BNC) juga tidak mau ketinggalan dalam menyasar segmen
payroll tahun ini. Direktur Bisnis BNC Aditya Windarwo mengatakan, pihaknya menargetkan penambahan kelolaan
payroll sebanyak 100.000 rekening. "Ini agar mendorong pertumbuhan dana murah (CASA) juga, agar porsinya bisa di kisaran 30% dari total DPK," kata Aditya kepada Kontan belum lama ini.
Aditya menyebut, BNC telah mengelola sebanyak 51.000 rekening aktif yang berasal dari Kerja sama dengan 200 perusahaan dalam penyaluran
payroll karyawan mereka. "Jadi dari perusahaan yang kami beri fasilitas kredit korporasi, juga kami minta untuk Kelola
payroll mereka, ini juga sebagai strategi untuk menumbuhkan dana murah dan kredit," kata Aditya. Meski tidak merinci berapa porsi kredit yang disalurkan dari
payroll, namun Aditya menyebut nasabah dari kelolaan
payroll dapat mengakses pinjaman kredit secara langsung pada BNC dengan limit tertentu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati