NEW YORK. Ekonomi dunia yang lesu darah menjadi momok yang menggerus kinerja korporasi besar dunia sampai kuartal II 2016. Meski demikian, ada juga sektor industri yang kinerjanya masih bersinar. Salah satunya, bisnis ritel utamanya yang berbasis e-commerce. Ambil contoh Amazon.com Inc. Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) ini di kuartal II 2016 bisa mencetak kenaikan pendapatan 31% menjadi US$ 30,4 miliar dari periode sama tahun 2015 senilai US$ 23,19 miliar. Adapun laba Amazon melonjak menjadi US$ 857 juta atau setara US$ 1,78 per saham, dari tahun sebelumnya sebesar US$ 92 juta. Kinerja ini jauh melebihi proyeksi analis hasil survei Reuters, yang menebak pendapatan Amazon sebesar US$ 29,55 miliar dan laba US$ 1,11 per saham.
Kinerja bisnis ritel paling menguntungkan di dunia
NEW YORK. Ekonomi dunia yang lesu darah menjadi momok yang menggerus kinerja korporasi besar dunia sampai kuartal II 2016. Meski demikian, ada juga sektor industri yang kinerjanya masih bersinar. Salah satunya, bisnis ritel utamanya yang berbasis e-commerce. Ambil contoh Amazon.com Inc. Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) ini di kuartal II 2016 bisa mencetak kenaikan pendapatan 31% menjadi US$ 30,4 miliar dari periode sama tahun 2015 senilai US$ 23,19 miliar. Adapun laba Amazon melonjak menjadi US$ 857 juta atau setara US$ 1,78 per saham, dari tahun sebelumnya sebesar US$ 92 juta. Kinerja ini jauh melebihi proyeksi analis hasil survei Reuters, yang menebak pendapatan Amazon sebesar US$ 29,55 miliar dan laba US$ 1,11 per saham.