Kinerja Bisnis Ruang Perkantoran Menunjukkan Tren Positif pada Kuartal III-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konsultan di bidang jasa real estate, PT Colliers International Indonesia (Colliers Indonesia) melihat pasar perkantoran tetap kompetitif sehingga mendorong para pemilik gedung untuk tetap adaptif dan fleksibel untuk menarik calon penyewa potensial.

Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, pasar perkantoran diperkirakan akan tetap kompetitif selama 1-2 tahun mendatang, namun dengan tersedianya berbagai pilihan transportasi umum telah meningkatkan daya tarik gedung-gedung yang terletak di sepanjang rute transportasi masal.

Colliers Indonesia memperkirakan tarif sewa akan mengalami peningkatan tahunan kurang dari 3% dari tahun 2023 hingga 2025.


"Karena pasar yang masih kompetitif ini mendorong penyesuaian tarif sewa perkantoran yang terus berlangsung," kata Ferry dalam Media Briefing secara virtual, Rabu (4/10).

"Dengan kompetitif ini justru akan menurunkan biaya sewa kurang dari 3%," sambungnya.

Baca Juga: Colliers: Penjualan Apartemen di Jakarta Melambat pada Kuartal III

Ferry menambahkan, bisnis sewa ruang perkantoran masih menunjukkan tren positif lantaran banyak perusahaan beralih dari tren WFH ke WFO, terutama diterapkan oleh perusahaan swasta termasuk juga mengadopsi model hibrid.

Salah satu pemilik gedung perkantoran, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) optimis bisnis sewa gedung perkantoran akan meningkat didukung oleh pembangunan infrastruktur publik yang sedang gencar dilakukan oleh pemerintah.

Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo menuturkan MTLA melihat permintaan sewa atau beli ke depannya dilihat dari hasil hingga kuartal III-2023 ini masih ada prospek walaupun bukan lonjakan.

Ia menjelaskan, prospek ini bisa dilihat dari pembangunan infrastruktur yang mendukung di wilayah Bekasi seperti Lintas Raya Terpadu (LRT), KRL Commuterline, Kereta Cepat Jakarta Bandung, hingga akses tol. Selain itu, pilihan perkantoran di Bekasi terutama untuk bisnis manufaktur dan kontrakor yang masih cukup menggeliat.

Olivia menuturkan, hingga kuartal III-2023 ada peningkatan untuk permintaan sewa gedung M Gold Tower. Dan sampai saat ini masih proses dengan beberapa perusahaan.

"Hingga September 2023, okupansi perkantoran M Gold Tower sekitar 70%. Hingga akhir tahun ditargetkan menyentuh level 80%" kata Olivia kepada Kontan.co.id, Jumat (6/10).

Untuk diketahui, sepanjang tahun ini MTLA tercatat sudah ada penambahan transaksi baik berupa sewa maupun beli dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tarif Sewa Perkantoran di Jakarta Diramal Naik Kurang dari 3% hingga Tahun 2025

Dari sisi harga sewa, gedung perkantoran M Gold Tower sudah mengalami kenaikan sekitar 7% dibandingkan tahun lalu baik penyewa baru ataupun penyewa yang memperpanjang masa sewa. 

Sementara itu, tmiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) menyatakan bisnis ruang sewa perkantoran mulai meningkat. Intiland Development akan terus memanfaatkan tren ini da optimis untuk mencapai pertumbuhan kinerja perusahaan.

Sekretaris Perusahaan Intiland Development, Theresia V. Rustandi mengatakan, sepanjang tahun ini, tren kebutuhan ruang sewa perkantoran Intiland Development menunjukkan peningkatan.

 
DILD Chart by TradingView

Theresia menurutkan, peningkatan ini terlebih karena sejumlah perusahaan mulai kembali menerapkan work from office (WFO) pascapandemi dan aktivitas bisnis kini berangsur normal. Area kantor yang lebih luas semakin diminati untuk mendukung operasional perusahaan.

Saat ini, Intiland Development mengelola sejumlah gedung perkantoran yang tersebar di Jakarta dan Surabaya, antara lain Intiland Tower Jakarta dan Surabaya, South Quarter, dan Spazio. 

"Berdasarkan data terakhir Perseroan per kuartal-II 2023, tingkat keterisian gedung perkantoran Intiland rata-rata antara 70-93%," kata Theresia kepada Kontan.co.id, Jumat (6/10).

 
MTLA Chart by TradingView

Secara rinci, occupancy tertinggi di Intiland Tower Jakarta 85%, hingga South Quarter di TB Simatupang, Jakarta Selatan yang mencapai 93%.

Theresia menegaskan, Intiland Development optimis tren pertumbuhan permintaan perkantoran akan terus bertumbuh seiring dengan kebutuhan penyewa. Perubahan pola kerja pasca pandemi mendorong banyak perusahaan membutuhkan fleksibilitas dalam ruang perkantoran mereka untuk mengakomodasi kebutuhan karyawan, seperti ruang kerja kolaboratif dengan fasilitas lengkap.

Ia menambahkan, lokasi perkantoran yang strategis menjadi nilai tambah dalam menjaring mitra dan karyawan. Intiland Development yakin bahwa lokasi yang strategis, didukung dengan kualitas bangunan dan reputasi pengembang yang baik, akan selalu menjadi faktor utama dalam pemilihan gedung perkantoran, sehingga menumbuhkan permintaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .