JAKARTA. Kinerja Bank BJB Syariah memerah pada 2016. Hal ini bisa dilihat dari kerugian yang diderita BJB Syariah sebesar Rp 414,7 miliar. Kerugian ini berbanding terbalik dengan laba bersih yang dicatatkan pada 2015 lalu sebesar Rp 7,2 miliar.Kerugian ini disebabkan kenaikan biaya operasional hampir 375,4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,18 triliun. Ahmad Irfan, Direktur Utama Bank BJB, mengatakan kenaikan biaya operasional disebabkan debitur sektor properti.“Tahun lalu pencadangan BJB Syariah naik cukup tajam karena salah satu debitur di bidang properti,” ujar Irfan dalam keterangan pers, Kamis (2/3). Namun Irfan belum mau merinci nama debitur properti tersebut.
Kinerja BJB Syariah jatuh dipicu NPF KPR
JAKARTA. Kinerja Bank BJB Syariah memerah pada 2016. Hal ini bisa dilihat dari kerugian yang diderita BJB Syariah sebesar Rp 414,7 miliar. Kerugian ini berbanding terbalik dengan laba bersih yang dicatatkan pada 2015 lalu sebesar Rp 7,2 miliar.Kerugian ini disebabkan kenaikan biaya operasional hampir 375,4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,18 triliun. Ahmad Irfan, Direktur Utama Bank BJB, mengatakan kenaikan biaya operasional disebabkan debitur sektor properti.“Tahun lalu pencadangan BJB Syariah naik cukup tajam karena salah satu debitur di bidang properti,” ujar Irfan dalam keterangan pers, Kamis (2/3). Namun Irfan belum mau merinci nama debitur properti tersebut.