KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) yang fokus pada penjualan beras premium mencetak kinerja kuartal III 2018 yang apik. Peraturan Menteri Perdagangan terkait harga eceran tertinggi (HET) tidak menjadi masalah bagi HOKI. Emiten ini optimistis dapat mencapai target penjualan tahun ini berkat besarnya minat konsumen pada beras premium. Mengutip laporan keuangan emiten yang tersedia di laman Bursa Efek Indonesia, pendapatan HOKI hingga kuartal III 2018 tumbuh 17,78% menjadi Rp 1,06 triliun dari posisi periode sama tahun lalu di Rp 900,05 miliar. Kinerja ini ditopang oleh penjualan beras yang mencapai nilai Rp 1,09 triliun atau lebih besar 15,6% dari yoy Rp 941,3 miliar. Terdapat potongan penjualan akibat retur senilai Rp 28,05 miliar yang lebih rendah 32% dari yoy Rp 41,25 miliar. Terkait hal ini, Investor Relations HOKI Ferdinand Dion menjelaskan, retur tahun 2017 sempat tinggi akibat pengenaan kebijakan HET pada 1 September 2017 silam. "Jadi untuk sesuaikan spesifikasi HET yang baru di premium, maka kami harus retur banyak. Setelah kami sesuaikan dengan ketentuan HET maka mulai berangsur-angsur pulih kembali," kata Ferdinand kepada Kontan.co.id, Minggu (11/11).
Kinerja Buyung Poetra (HOKI) melesat berkat beras premium
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) yang fokus pada penjualan beras premium mencetak kinerja kuartal III 2018 yang apik. Peraturan Menteri Perdagangan terkait harga eceran tertinggi (HET) tidak menjadi masalah bagi HOKI. Emiten ini optimistis dapat mencapai target penjualan tahun ini berkat besarnya minat konsumen pada beras premium. Mengutip laporan keuangan emiten yang tersedia di laman Bursa Efek Indonesia, pendapatan HOKI hingga kuartal III 2018 tumbuh 17,78% menjadi Rp 1,06 triliun dari posisi periode sama tahun lalu di Rp 900,05 miliar. Kinerja ini ditopang oleh penjualan beras yang mencapai nilai Rp 1,09 triliun atau lebih besar 15,6% dari yoy Rp 941,3 miliar. Terdapat potongan penjualan akibat retur senilai Rp 28,05 miliar yang lebih rendah 32% dari yoy Rp 41,25 miliar. Terkait hal ini, Investor Relations HOKI Ferdinand Dion menjelaskan, retur tahun 2017 sempat tinggi akibat pengenaan kebijakan HET pada 1 September 2017 silam. "Jadi untuk sesuaikan spesifikasi HET yang baru di premium, maka kami harus retur banyak. Setelah kami sesuaikan dengan ketentuan HET maka mulai berangsur-angsur pulih kembali," kata Ferdinand kepada Kontan.co.id, Minggu (11/11).