KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (
ASII) berhasil mencetak kinerja cemerlang hingga kuartal III-2021. Alhasil, Samuel Sekuritas pun memberi rekomendasi saham beli dan mengerek target harga saham ASII. Analis Samuel Sekuritas, Pebe Peresia menjelaskan, pada kuartal III-2021 ASII mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan, masing-masing sebesar 48% dan 131% yoy ke angka Rp 60 triliun dan Rp 6,1 triliun. Kenaikan ini disertai dengan peningkatan net profit margin menjadi 10,2% dibandingkan kuartal II-2021 sebesar 9,2% dan kuartal III 2020 sebesar 6,6%. Secara kumulatif, hingga September 2021 pendapatan dan laba bersih ASII masing-masing naik 28,4% dan 83,6% yoy menjadi Rp 167,4 triliun dan Rp 15 triliun tanpa memasukkan penjualan saham BNLI. Menurutnya, capaian tersebut melebihi ekspektasi, yang mana pendapatan hingga kuartal III-2021 mencapai 80,7% dan laba bersih mencapai 86,9% dari proyeksi tahun ini.
"Oleh karena itu, kami merevisi naik proyeksi pendapatan dan laba bersih ASII pada 2021 sebesar 5,5% dan 11,9% dibandingkan proyeksi sebelumnya," kata dia dalam riset yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (18/11).
Baca Juga: Pendapatan Astra International (ASII) naik 28% hingga akhir September 2021 Lebih rinci, Pebe memaparkan, segmen otomotif menyumbang 36,8% dari laba bersih ASII. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, laba bersih segmen otomotif ini melesat 207,1% yoy ke angka Rp 5,5 triliun. Perpanjangan insentif PPnBM hingga akhir tahun turut mendongkrak penjualan mobil ASII, yang naik 78,9% yoy menjadi 344.000 unit, sekaligus mengangkat pangsa pasar ASII dari 51,7% di September 2020 menjadi 54,8% pada September 2021. Penjualan mobil terbanyak ASII berasal dari merek Toyota yang mencapai 208.000 unit dan Daihatsu dengan 116.000 unit. Kenaikan penjualan mobil ASII juga ikut mengangkat angka penjualan mobil nasional, yang tumbuh 68,7% menjadi 628.000 unit pada September 2021. Tidak hanya mobil, penjualan sepeda motor ASII juga naik 26% yoy menjadi 2,9 juta unit. Hal tersebut turut mendongkrak angka penjualan motor nasional yang tumbuh 31% yoy menjadi 3,8 juta unit. Menguatnya pasar komoditas menjadi hal positif untuk bisnis HEMCE (Heavy Equipment, Mining, Construction, and Energy) dan agribisnis ASII. Bisnis HEMCE ASII mencatatkan pertumbuhan laba bersih 50,7% yoy menjadi Rp 4,7 triliun di September 2021 atau 31% dari keseluruhan laba bersih ASII.
Kenaikan ini antara lain didorong oleh pertumbuhan penjualan alat berat Komatsu sebesar 84,2% yoy menjadi 2.194 unit dan peningkatan penjualan batubara menjadi 7,7 juta ton di September 2021 dibandingkan 7,1 ton pada September 2020. Adapun laba bersih bisnis agribisnis meningkat signifikan 152,4% yoy atau menyumbang 7,8% dari laba bersih ASII, didorong oleh kenaikan
blended harga jual rata-rata AALI sebesar 34,8% yoy. "Kami mempertahankan rekomendasi beli untuk ASII dan menaikkan target harga ke Rp 7.300, mencerminkan 13,6x PE FY22F," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari