KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara (
DSNG) diproyeksi masih melanjutkan kinerja yang solid hingga akhir tahun 2024. Harga CPO yang stabil jadi salah satu sentimen proyeksi ini. Analis Ciptadana Sekuritas, Yasmin Soulisa mengatakan hingga September 2024 saja DSNG mampu membukukan kinerja positif. Tercermin dari pendapatan yang tumbuh 9,3% yoy menjadi Rp 7,17 triliun, dan laba bersih yang diraup senilai Rp 1,64 triliun atau tumbuh 30,5% yoy. Yasmin mencermati kinerja positif ini datang dari strategi perusahaan yang mempertahankan harga jual rata-rata (ASP) di level tinggi.
"ASP yang tinggi sebagian besar meningmbangi penurunan produksi Fresh Fruit Bunch (FFB)," jelasnya dalam riset (1/11).
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Luncurkan Segmen Bisnis Energi Terbarukan Adapun hasil produksi FFB pada kuartal tiga menurun 14,4 secara tahunan menjadi 509 ribu ton akibat EL Nino yang terjadi pada kuartal tiga tahun lalu hingga awal tahun ini. Selain itu, hasil produksi CPO juga turun 7% yoy menjadi 441 ribu ton. Sementara DSNG mempertahankan harga ASP-nya sejalan dengan harga global yang lebih kuat. Harga rata-rata jual CPO perusahaan ini meningkat 8% yoy menjadi Rp 12.421 per kg. Untuk ASP inti sawit (PK) menguat sebesar 28,2% yoy menjadi Rp6.559 per kg dan harga jual rata-rata minyak inti sawit naik sebesar 22,2% yoy menjadi Rp16.014 per kg. Selain minyak sawit, DSNG menghasilkan 12% dari total pendapatannya dari segmen kayu, yang berjumlah Rp 869 miliar atau meningkat sebesar 9,6% yoy. Penjualan panel kayu meningkat 21,3% YoY menjadi 86.700 m³. Sementara itu, penjualan lantai rekayasa turun 13,0% yoy menjadi 482.400 m³ karena permintaan yang lemah dari AS, Kanada, dan Eropa. Di sisi positif, ASP naik tipis sebesar 4,6% YoY menjadi USD31,2/m2. Oleh sebab itu dengan ASP yang lebih kuat, ditambah katalis dari harga pupuk yang lebih rendah membantu mengurangi biaya produksi. Sehingga menghasilkan margin yang yang lebih tinggi dengan GPM dan OPM sebesar 29,8% dan 20,2%. Ini meningkat dari GPM dan OPM pada September tahun lalu yang masing-masih sebesar 25% dan 14,9%. Baca Juga:
Ciptadana Sekuritas Asia Tingkatkan Target Harga Dharma Satya Nusantara (DSNG) Di akhir tahun harga CPO diperkirakan bakal stabil dengan rata-rata sekitar RM 4.100 per ton. Harga ini lebih tinggi dari harga akhir tahun lalu yang sebesar RM 3.832 per ton. Yasmin bilang sentimen ini menjadi katalis positif bagi DSNG untuk mempertahankan kinerjanya. Selain itu Yasmin memproyeksi hasil produksi yang lebih baik di akhir tahun ini sehingga berkontribusi lebih baik ke kinerja DSNG. Dengan demikian, Yasmin memproyeksi pendapatan DSNG di akhir tahun mencapai Rp 9,81 triliun dan laba sebesar Rp 1,64 triliun.
Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo Adi Joe juga meyakini hasil produksi CPO di akhir tahun ini bakal positif. Sebab ia mencermati cuaca yang stabil pada tahun sebelumnya dan penggunaan pupuk yang berkualitas. Sehingga menurut Kiswoyo minim kemungkinan terjadi gangguan panen akibat cuaca. "Ditambah harga jual CPO yang tinggi akan menjadi kombinasi yang baik bagi DSNG untuk memperoleh peningkatan keuntungan," kata Kiswoyo kepada KONTAN, Rabu (13/11). Apalagi, lanjut Kiswoyo, penerapan B40 di Indonesia, yang memperhitungkan penggunaan CPO akan menjadi faktor positif bagi permintaan CPO domestik. Dengan peningkatan porsi penggunaan CPO dalam biodiesel, pasar domestik untuk CPO akan lebih stabil dan kuat, terlepas dari fluktuasi permintaan internasional. Ini juga memberikan alternatif bagi produsen CPO, termasuk DSNG terhadap kekhawatiran apabila terjadi penurunan permintaan CPO dari Eropa karena menerapkan kebijakan ramah lingkungan. Dengan demikian Kiswoyo memperoyeksi laba DSNG pada akhir tahun ini mampu tumbuh 25% - 30% dibanding tahun lalu.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta melihat DSNG telah mengalami kenaikan harga saham karena merespon pertumbuhan kinerja di kuartal ketiga. "Jadi semester keempat proyeksi kinera DSNG bakal bagus, baik dari sisi
top line maupun
bottom line," kata Nafan kepada KONTAN, Rabu (13/11). Nafan bilang, proyeksi ini didukung juga dengan harga CPO yang stabil di kuartal keempat. Selain itu permintaan mintak sawit diprediksi bakal meningkat seiring dengan hari besar keagamaan. Adapun hari besar keagamaan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan serentak di luar negeri. Oleh sebab itu, hal tersebut berpotensi meningkatkan permintaan minyak kelapa sawit di dunia. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi global akan membaik pada kuartal empat sehingga menjadi katalis posti untuk permintaan CPO dan meningkatkan kinerja DSNG.
Berdasarkan katalis tersebut, Nafan memberikan rekomendasi
hold DSNG dengan target harga Rp 1.040 per saham. Kalau Kiswoyo merekomendasikan
buy on weakness, dan target harganya Rp 1.300 per saham. Sementara Yasmin merekomendasikan
buy DSNG dengan target harga Rp 1.330 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih