JAKARTA. Pelemahan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sepanjang tahun lalu mempengaruhi kinerja PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Imbasnya, pendapatan perusahaan itu pada tahun 2015 menurun 9,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 4,43 triliun. Selama ini, pendapatan perusahaan ini dari segmen industri kelapa sawit sebesar 69% dan industri produk kayu sebesar 31%. Pada tahun lalu, pendapatan dari kelapa sawit merosot 13,3% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 3,05 triliun. Penurunan itu akibat harga rata-rata CPO yang jatuh menjadi Rp 6,86 juta per ton, dari Rp 8,27 juta per ton pada tahun sebelumnya. Direktur Utama Dharma Satya Djojo Boentoro menjelaskan, perusahaannya sebetulnya masih mampu meningkatkan volume produksi CPO meski terjadi kemarau panjang atau El Nino tahun lalu. Tapi, tekanan terhadap harga CPO di pasar global memberikan dampak yang cukup signifikan bagi penjualan.
Kinerja Dharma Satya terpapar harga CPO
JAKARTA. Pelemahan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sepanjang tahun lalu mempengaruhi kinerja PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Imbasnya, pendapatan perusahaan itu pada tahun 2015 menurun 9,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 4,43 triliun. Selama ini, pendapatan perusahaan ini dari segmen industri kelapa sawit sebesar 69% dan industri produk kayu sebesar 31%. Pada tahun lalu, pendapatan dari kelapa sawit merosot 13,3% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 3,05 triliun. Penurunan itu akibat harga rata-rata CPO yang jatuh menjadi Rp 6,86 juta per ton, dari Rp 8,27 juta per ton pada tahun sebelumnya. Direktur Utama Dharma Satya Djojo Boentoro menjelaskan, perusahaannya sebetulnya masih mampu meningkatkan volume produksi CPO meski terjadi kemarau panjang atau El Nino tahun lalu. Tapi, tekanan terhadap harga CPO di pasar global memberikan dampak yang cukup signifikan bagi penjualan.