KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang kurang memuaskan sepanjang tahun ini diprediksi tak akan terulang lagi di kuartal IV-2021. Terlebih Unilever sudah menerapkan strategi guna memperbaiki margin perusahaan, salah satunya dengan menaikkan Average Selling Price (ASP). Analis BRIDanereksa Sekurias Natalia Sutanto memproyeksikan, UNVR akan mencatatkan pemulihan kinerja pada kuartal IV-2021. Ia meyakini, segmen Food and Refreshment (FNR) akan jadi lini bisnis dengan kinerja yang didukung dengan penjualan Unilever Food Solutions (UFS), es krim, dan bumbu penyedap Royco. Selain itu, penjualan Buavita sebagai minuman menyehatkan juga menunjukkan kenaikan penjualan pada kuartal sebelumnya seiring meningkatnya kesadaran akan menjaga kesehatan di kalangan masyarakat.
UNVR Chart by TradingView Oleh sebab itu, ia pun memproyeksikan top line UNVR akan lebih kuat pada tahun depan dan dapat naik 3,9% secara yoy menjadi Rp 41,45 triliun. Dengan ASP yang lebih tinggi serta pemulihan daya beli masyarakat, ia melihat ini akan memungkinkan UNVR untuk melewati harga bahan baku yang lebih mahal "Dengan berbagai produk yang lebih baik, serta ASP yang lebih tinggi akan membuat UNVR dapat mencatatkan kenaikan margin. Sehingga laba bersihnya pada tahun depan bisa naik 5,6% menjadi Rp 6,4 triliun," imbuh Natalia. Lebih lanjut, dia melihat keberadaan marketplace dan e-commerce akan menguntungkan UNVR, khususnya untuk jangkauan distrubusi channel general trade. Hanya saja, dengan ketatnya kompetisi pada segmen HPC yang berkontribusi 67% terhadap total pendapatan UNVR, menurutnya cukup sulit untuk melihat pertumbuhan kinerja yang signifikan ke depan. Alhasil, Natalia pun memberi rekomendasi hold untuk saham UNVR dengan target harga Rp 4.300 per saham. Editor: Anna Suci Perwitasari