Kinerja diproyeksi membaik, begini rekomendasi saham Barito Pacific (BRPT)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Barito Pacific Tbk (BRPT) diperkirakan membaik seiring pulihnya harga petrokimia dan segmen bisnis energi yang lebih stabil di tahun ini.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Ignatius Teguh Prayoga mengatakan, membaiknya margin harga petrokimia masih menjadi kunci pemulihan bagi BRPT. Seiring dengan harga petrokimia global telah menunjukkan rebound yang cepat sejak Juni 2020, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pertumbuhan harga jual rerata atau average selling price (ASP) yang lebih tinggi, sebesar 24% yoy di tahun ini.

Pertumbuhan ASP ini mengarah pada gross margin yang lebih tinggi sebesar 14%, yang masih berada di bawah margin di tahun normal (mengacu pada tahun 2018, karena 2019 terdapat turn around maintenance atau TAM.


Sementara bisnis pembangkit panas bumi lewat anak usahanya, yakni Star Energy, masih akan memberikan bantalan bagi BRPT melalui pendapatan operasional yang stabil dengan marjin yang tinggi.

“Secara keseluruhan, kami berekspektasi normalisasi industri manufaktur global akan menjadi kunci dalam mendorong pemulihan di tahun 2021,” kata Teguh dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (8/2).

Di sisi lain, BRPT , anggota indeks Kompas100 ini, masih mengerjakan sejumlah proyek yang mendukung ekspansinya dalam jangka panjang. Seperti, pembangunan pabrik Chandra Asri Perkasa (CAP 2) mengalami penundaan dengan perkiraan target commercial operational date (COD) sekitar awal 2026.

Baca Juga: Prospek bisnis Barito Pacific (BRPT) bakal membaik, ini faktor penopangnya

Sementara itu, eksplorasi panas bumi dengan total potensi kapasitas 130 megawatt (MW) akan dimulai pada 2022 dan 2023. BRPT juga mengharapkan pembangkit listrik tenaga uap dengan kapasitas 2.000 MW akan beroperasi pada tahun 2024.

BRPT juga berniat untuk menggenjot aspek Environmental, Social and Good Governance (ESG). Baru-baru ini, emiten milik taipan Prajogo Pangestu tersebut dianugerahi skor BB oleh MSCI ESG Leader dan  meraih skor 34,1 dari Sustainalytics.

Tahun ini, manajemen akan berfokus pada peningkatan skor ESG dengan menargetkan beberapa aspek, utamanya dalam pengurangan emisi melalui beberapa inisiatif. BRPT menargetkan meraih skor ESG yang lebih baik, yaitu 25-27 (risiko menengah) di Sustainalytics.

Teguh mempertahankan rekomendasi hold saham BRPT dengan target harga Rp 1.100. Pada perdagangan senin (8/2), saham BRPT ditutup naik 2,15% ke level Rp 1.190.

BRPT diperdagangkan dengan price to earnings ratio (PER) 498,56 kali dengan kapitalisasi pasar Rp 111,13 triliun.  

Selanjutnya: Investor asing lepas saham-saham ini di tengah kenaikan IHSG, Senin (8/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari