KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (
UNTR) berhasil mencetak kinerja solid sepanjang 2021. UNTR mencatatkan penjualan 3.088 unit alat berat sepanjang 2021. Jumlah ini melesat 97,44% dari penjualan pada tahun 2020 yang hanya 1.564 unit. Hanya saja, penjualan alat berat di Desember 2021 tercatat turun. UNTR mencatatkan penjualan hanya 138 unit. Jumlah ini menurun 61,66% dari penjualan pada periode November 2021 yang mencapai 360 unit. Penjualan di Desember menjadi penjualan terendah sepanjang 2020 Jika diakumulasikan, jumlah penjualan Komatsu pada kuartal keempat 2021 sebesar 894 unit, masih naik 7,3% secara kuartalan dan naik 139,7% secara tahunan. Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menilai, realisasi penjualan ini masih sejalan dengan ekspektasi yang dipasang.
Sektor pertambangan menjadi lokomotif pertumbuhan penjualan unit Komatsu, didukung oleh harga batubara yang solid.
Baca Juga: Pendapatan Naik 31%, Laba Bersih United Tractors (UNTR) Melonjak 71,2% di Tahun 2021 Sementara itu, bisnis kontraktor pertambangan UNTR bergerak melandai. Produksi batubara pada kuartal keempat 2021 tercatat sebesar 28,5 juta ton, menurun 5,0% secara kuartalan dan terkoreksi 2,7% secara tahunan. Koreksi ini terjadi setelah PT Adro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) menghentikan kontrak penambangannya dengan anak usaha UNTR, yakni PT Pamapersada Nusantara secara efektif mulai Agustus 2021. Memasuki tahun 2022, anak usaha PT Astra International Tbk (
ASII) ini mencatatkan penjualan 530 unit alat berat pada Januari, naik 146% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 215 unit Jika dibandingkan penjualan Desember 2021 atau secara
month-on-month, penjualan Komatsu tersebut melesat 284,05%. Hariyanto mengatakan, solidnya penjualan Komatsu di bulan Januari karena adanya beberapa penundaan (
delay) pengiriman dari bulan Desember 2021. Permintaan alat berat yang solid juga berkat harga batubara dan nikel yang menguntungkan.
Menurut dia, angka penjualan Komatsu yang lebih tinggi kemungkinan akan tercapai jika UNTR dapat mengamankan lebih banyak unit alat berat dari prinsipal. Asal tahu, UNTR menetapkan anggaran target penjualan Komatsu sebesar 3.700 unit untuk tahun ini.
Di sisi lain, volume kontrak pertambangan UNTR pada bulan Januari melemah karena perlambatan aktivitas kontrak pertambangan selama pemberlakuan larangan ekspor batubara pada Januari 2022. “Kami memperkirakan kegiatan kontrak penambangan yaitu pemindahan lapisan penutup atau
overburden (OB)
removal dan produksi batubara akan pulih pada bulan Februari,” terang Hariyanto dalam riset, Jumat (25/2). Hariyanto mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga Rp 30.000. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari