Kinerja diproyeksi meningkat, simak rekomendasi saham sektor poultry



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian kembali menginstruksikan arahan culling pada periode Juni-Juli 2021, yaitu pengurangan produksi day old chicken final stock (DOC FS) sebanyak 50.5 juta ekor melalui cutting FS HE sebanyak 47.1 juta butir.

Sebelumnya, sempat terjadi kekosongan culling pada Mei-Juni. Tapi harga harian broiler dan DOC tetap stabil pada Rp 20.000 per kilogram-Rp 25.000 per kilogram dan Rp 7.000-Rp 8.000 per ekor selama periode tersebut, menandakan permintaan konsumsi atas daging ayam telah pulih.

Analis Samuel Sekuritas Nasrullah Putra menyematkan rekomendasi overweight pada sektor poultry. Arahan culling ini merupakan arahan kelima pada tahun 2021. "Pemerintah telah menginstruksikan culling secara rutin pada bulan Januari-April 2021. Kekosongan culling pada Mei 2021 dapat diatasi, pertanda pemulihan demand," ungkapnya dalam riset, Senin (21/6).


Selama Mei 2021, pemerintah tidak menginstruksikan untuk culling, sehingga terdapat kekosongan culling selama 26 hari. Namun, dia melihat harga broiler dan DOC pada periode tersebut tetap bertahan di level yang tinggi Rp 20.000 per kg-Rp 22.000 per kg untuk broiler dan Rp 7.500- Rp 8.000 untuk DOC.

Baca Juga: Ini rekomendasi saham-saham sektor poultry dari Ciptadana Sekuritas

Hal tersebut terjadi karena selama Mei 2021 permintaan daging ayam memang meningkat 10% secara bulanan karena momentum Lebaran. Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa permintaan konsumsi ayam telah kembali pulih dan bisa bertahan tanpa adanya penyesuaian suplai.

Nasrullah memproyeksi kinerja kuartal kedua tahun ini akan lebih baik dari kuartal pertama 2021. Namun di kuartal ketiga diperkirakan lebih rendah.

Jika melihat realisasi kinerja pada kuartal pertama tahun ini, sektor poultry mencatatkan kinerja yang superior dan di atas ekspektasi, rata-rata emiten unggas mencatat kenaikan pendapatan 19,2% yoy dan laba 331,6% yoy.

"Kami perkirakan kinerja kuartal kedua 2021 dapat lebih baik daripada kuartal pertama 2021, didukung oleh perkiraan harga broiler yang lebih tinggi selama periode kuartal kedua Rp 21.386 per kg, naik 9,13% qoq dari Rp 19.800 per kg," tambah Nasrullah.

Baca Juga: Dari saham bank hingga poultry, ini deretan top picks Mirae Asset untuk bulan Juni

Namun memasuki bulan Suro pada kuartal ketiga, dia memperkirakan harga dari broiler dan DOC akan ternormalisasi, meski demikian ia tetap mempertahankan rata-rata proyeksi harga broiler dan DOC pada Rp 19,500 per kg dan Rp 7,000 per ekor selama tahun 2021.

Nasrullah mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor ini dengan JPFA sebagai top picks dengan target harga Rp 2.400 per saham.

Menurut dia, lonjakan kasus harian Covid-19 yang saat ini sedang terjadi dapat menjadi sentimen negatif jangka pendek untuk membatasi pergerakan harga saham emiten sektor poultry. Karena kekhawatiran akan terdampaknya kembali sektor HoReCa, mengakibatkan potensi penurunan konsumsi daging ayam.

Baca Juga: Kinerja membaik, simak rekomendasi saham-saham poultry berikut ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati