KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (
SBMA) optimistis kinerja penjualan tahun ini bisa melampaui target. Emiten manufaktur gas industri ini memberikan sinyal siap menebar dividen kepada para pemegang sahamnya. Direktur Keuangan PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk Cintia Kasmiranti menyampaikan, keputusan mengenai pembagian dividen akan dibahas pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) awal tahun depan. "Kami bilang di awal, pembagian dividen itu pasti ada. Kita tunggu 2023 setelah RUPS," kata Cintia dalam paparan publik virtual, Senin (7/11).
Hingga periode kuartal III-2022, SBMA meraih laba bersih periode berjalan sebesar Rp 7,47 miliar. Laba bersih ini meroket 179,77% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan nilai Rp 2,67 miliar.
Baca Juga: Kuartal III-2022, Pendapatan Surya Biru Murni (SBMA) Tumbuh 19,58% Secara Tahunan Lonjakan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha. Sepanjang periode sembilan bulan 2022, SBMA meraup pendapatan usaha sebesar Rp 73,42 miliar, naik 19,59% secara tahunan. "Peningkatan pendapatan disebabkan adanya kenaikan permintaan gas industri terutama yang menunjang aktivitas pertambangan dan migas," imbuh Cintia. Pendapatan usaha SBMA per kuartal III-2022 terdiri dari penjualan senilai Rp 70,5 miliar dan pendapatan jasa Rp 2,92 miliar. Penjualan SBMA ditopang oleh produk acetylene, argon, oxygen, karbondioksida, dan nitrogen. Direktur Operasional PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk Iwan Sanyoto optimistis target penjualan sebesar Rp 98 miliar yang dicanangkan pada tahun ini bisa tercapai. Bahkan akan melampaui target tersebut. Sebab, untuk bulan November dan Desember SBMA sudah mengantongi kontrak gas-gas khusus seperti untuk industri petrokimia. "Kami yakin akan melebihi dari target penjualan tahun 2022," ungkap Iwan. Dia menambahkan, SBMA juga optimistis untuk bisa mengejar target penjualan sebesar Rp 123 miliar pada tahun 2023. Target tersebut akan ditopang oleh ekspansi pabrik dengan unit Air Separation Plant (ASP). Dalam ekspansi ini, ASP difabrikasi di China dan akan dirakit di Balikpapan. Adapun, ASP Development Project (ADP) tersebut dijadwalkan akan beroperasi pada Januari 2023. Iwan menerangkan, pembangunan ADP ini ditujukan untuk menggarap pasar gas liquid yang punya potensi 5 juta liter per tahun. Terutama untuk memenuhi permintaan pasar di petrokimia, migas, medis dan distributor.
Baca Juga: Surya Biru Murni (SBMA) Pacu Produksi Penuhi Kebutuhan Oksigen Medis "Eksisting hanya sekitar 3 juta liter per tahun, yang belum tersentuh ada 2 juta liter. Pasar liquid potensinya besar, tapi belum tergarap mengingat kapasitas pabrik sekarang," jelas Iwan. Wakil Direktur Utama PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk Welly Sumanteri mengungkapkan bahwa prospek bisnis ke depan masih terbuka lantaran gas industri dibutuhkan pada semua bidang. Termasuk untuk investasi industri baru yang akan berkembang di Kalimantan dan sekitarnya. "Kami support untuk semua bidang. Banyak potensi pabrik seperti semen, kertas, refinery yang sangat butuh oksigen. Gas kami tidak sulit untuk blending ke industri baru yang potensial ke depan," tandas Welly. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi