KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua emiten Grup Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas membukukan kinerja yang positif sejak awal tahun hingga akhir September 2021. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) mencetak pertumbuhan kinerja, baik dari sisi penjualan bersih maupun laba bersih. Mengutip laporan keuangan, INKP membukukan kenaikan penjualan bersih hingga 14,37% secara year on year (yoy) menjadi US$ 2,5 miliar. Sementara laba bersihnya meningkat lebih tajam hingga 35,97% yoy menjadi US$ 390,85 juta. Sementara itu, TKIM mencetak kenaikan penjualan bersih hingga 14,49% yoy menjadi US$ 744,44 juta. Adapun laba bersihnya naik 4,39% yoy menjadi US$ 175,65 juta.
Walau membukukan kinerja positif hingga kuartal ketiga 2021, pergerakan harga saham dua emiten itu terlihat lesu sejak awal tahun. RTI mencatat, saham INKP melorot 26,38% year to date (ytd) menjadi Rp 7.675 per saham pada penutupan perdagangan hari ini Rabu (1/12). Sementara itu, saham TKIM tertekan 22,08% ytd menjadi Rp 7.675 per saham. Baca Juga: Penjualan Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) naik 14,37% Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, pergerakan harga dua saham itu memang cenderung tertekan sejak awal tahun. Sepengamatan Herditya, selama tidak tembus dari support krusialnya, INKP dan TKIM hanya akan terkoreksi dalam jangka pendek dan menengah. Asal tahu saja, support krusial INKP berada di level Rp 6.200, sementara TKIM di level Rp 6.325. Adapun TKIM berpotensi melorot hingga level Rp 6.900-Rp 7.300, dan INKP bisa menurun hingga level Rp 6.850-Rp 7.375. Terhadap kedua saham itu, investor disarankan buy on weakness dengan target harga Rp 9.275- Rp 10.000 per saham untuk INKP dan Rp 8.900- Rp 10.500 per saham untuk TKIM. Semetara, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya melihat INKP dan TKIM tengah berada di level support, sehingga memiliki potensi besar untuk meningkat ke depan. Baca Juga: Saham INKP dan TKIM kompak turun usai naik signifikan, analis: Cocok untuk trading Investor bisa buy on weakness INKP di harga Rp 7.550-Rp 7.675 per saham, dengan target harga Rp 8.125 per saham. Sementara, TKIM disarankan buy on weakness di Rp 7.626- Rp 7.675 per saham, dengan target harga di Rp 8.175 per saham. "Targetnya mungkin bisa dicapai akhir tahun sekaligus saat momen window dressing," ujar Cheryl kepada Kontan.co.id, Rabu (1/12).