Kinerja ekspor April melempem, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor Indonesia selama bulan April 2019 merosot. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor sepanjang April 2019 hanya US$ 12,6 miliar.

Angka itu turun 10,8% dibanding bulan sebelumnnya dan turun lebih tajam 13,1% year on year (yoy). Penurunan ekspor April dibanding Maret, disebabkan oleh penurunan ekspor migas sebesar 34,95% dan ekspor nonmigas 8,68%.

"Penurunan ekspor polanya hampir sama, setiap bulan April mengalami penurunan," kata Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (15/5).  Ekspor April 2019 yang sebesar US$ 12,6 miliar, lebih rendah dibanding nilai ekspor April 2018 dan 2017.


BPS juga mencatat, ekspor berdasarkan sektornya mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. 

Di sektor migas, nilai ekspor turun 34,95% month to month (mtm), terutama karena penurunan hasil minyak dan gas dan turun 37,06% yoy terutama karena penurunan pada minyak mentah, gas, dan hasil minyak.

Di sektor pertanian, ekspor turun 6,74% mtm. Ini karena penurunan ekspor hasil hutan bukan kayu lainnya, buah-buahan, mutiara hasil budidaya, dan tanaman obat aromatik dan rempah-rempah. Secara tahunan, ekspor pada sektor ini turun 15,88% yoy karena penurunan ekspor jagung, dan biji kakao.

Di sektor pengolahan, ekspor tercatat turun 9,04% mtm karena penurunan logam dasar mulia termasuk perhiasan, minyak kelapa sawit, besi baja, dan peralatan listrik. Secara yoy, ekspor pada sektor ini turun 11,82%.

Sementara di sektor pertambangan, ekspor tercatat turun 7,31% yoy. "Ini karena batubara, bijih tembaga, liknid, dan bijih besi," tambah Suhariyanto. 

Secara yoy, ekspor pertambangan turun 6,5%.

Secara total, nilai ekspor Januari-April 2019 mencapai US$ 53,2 miliar, turun 9,39% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi