KONTAN.CO.ID-JAKARTA Kinerja ekspor Indonesia dibayang-bayangi kebijakan carbon border adjustment (CBAM) atau pengenaan tarif barang impor yang tinggi emisi karbon. Tidak hanya Uni Eropa, negara tujuan ekspor Indonesia seperti Australia dikabarkan akan menerapkan kebijakan serupa. Menanggapi hal tersebut, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan bahwa saat ini pemerintah Australia masih melakukan kajian terhadap penerapan CBAM di negara tersebut. "Sehingga saat ini kami juga masih menunggu apakah produk yang dikenakan tarif karbon di Australia akan sama dengan yang diterapkan Uni Eropa atau tidak," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (28/6).
Kinerja Ekspor Indonesia ke Australia Terancam Kebijakan CBAM
KONTAN.CO.ID-JAKARTA Kinerja ekspor Indonesia dibayang-bayangi kebijakan carbon border adjustment (CBAM) atau pengenaan tarif barang impor yang tinggi emisi karbon. Tidak hanya Uni Eropa, negara tujuan ekspor Indonesia seperti Australia dikabarkan akan menerapkan kebijakan serupa. Menanggapi hal tersebut, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan bahwa saat ini pemerintah Australia masih melakukan kajian terhadap penerapan CBAM di negara tersebut. "Sehingga saat ini kami juga masih menunggu apakah produk yang dikenakan tarif karbon di Australia akan sama dengan yang diterapkan Uni Eropa atau tidak," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (28/6).