KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Eko Cahyanto menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak lepas dari kuatnya peran dari seluruh pemangku kepentingan yang terlibat bersama dalam pembangunan maupun akselerasi pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Dalam catatan Eko, kinerja ekspor produk dari KEK berjalan dan meningkat, bahkan di tahun lalu nilai ekpor dari KEK Sei Mangkei Simalungun telah mencapai Rp 5,18 triliun. “Angka ini terus bertambah seiring dengan produksi oleo kimia di kawasan tersebut, sementara KEK Palu mencatat pendapatan ekspor sekitar Rp 79,9 miliar,” jelasnya. Selain itu, Eko juga mengungkapkan bahwa KEK membantu dalam membuka lapangan kerja, hingga mewujudkan pemerataan ekonomi secara regional. Ia mencontohkan KEK Kendal yang menyumbang tenaga kerja terbanyak mencapai 8.650 orang, diikuti KEK Galang Batang sebanyak 4.531 orang.
Kinerja ekspor produk dari kawasan ekonomi khusus (KEK) terus meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Eko Cahyanto menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak lepas dari kuatnya peran dari seluruh pemangku kepentingan yang terlibat bersama dalam pembangunan maupun akselerasi pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Dalam catatan Eko, kinerja ekspor produk dari KEK berjalan dan meningkat, bahkan di tahun lalu nilai ekpor dari KEK Sei Mangkei Simalungun telah mencapai Rp 5,18 triliun. “Angka ini terus bertambah seiring dengan produksi oleo kimia di kawasan tersebut, sementara KEK Palu mencatat pendapatan ekspor sekitar Rp 79,9 miliar,” jelasnya. Selain itu, Eko juga mengungkapkan bahwa KEK membantu dalam membuka lapangan kerja, hingga mewujudkan pemerataan ekonomi secara regional. Ia mencontohkan KEK Kendal yang menyumbang tenaga kerja terbanyak mencapai 8.650 orang, diikuti KEK Galang Batang sebanyak 4.531 orang.