Kinerja Ekspor Rentan Gangguan, Defisit Transaksi Berjalan akan Bertahan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waspada! Ada tantangan yang mengancam kinerja ekspor pada awal tahun 2024. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, salah satu hal yang akan memengaruhi kinerja ekspor adalah konflik yang terjadi di Laut merah. 

Menurutnya, serangan Houthi di Laut Merah harus membuat pengiriman barang mengalami kendala. 


Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 145,1 Miliar di Januari 2024

“Ongkos pengiriman akan meningkat, karena harus memutar ke Tanjung Harapan, menghindar dari serangan Houthi yang tentu akan mengganggu volume ekspor,” terang David kepada Kontan.co.id, Minggu (11/2). 

Selain itu, David juga melihat harga komoditas andalan ekspor Indonesia akan stagnan, alias tak terlalu naik sehingga tak bisa mendorong ekspor secara signifikan. 

Kondisi ini pun membuat David membuka peluang neraca transaksi berjalan akan kembali mencatat defisit atau current account deficit (CAD). 

Dari perhitungannya, CAD akan berada di kisaran 0% produk domestik bruto (PDB) hingga 0,5% PDB. 

Baca Juga: Mengukur Kinerja Riil Neraca Dagang 2023

“Masih ada kemungkinan positif memang, tetapi biasnya ke negatif. Selain itu, aliran portofolio juga masih belum terlalu deras masuk ke Indonesia,” tandas David. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto