Kinerja emiten apik, IHSG bisa makin laju



JAKARTA. Penerbitan laporan keuangan untuk kuartal III-2012 telah menyentuh garis batas kemarin (31/10). Emiten-emiten dengan nilai kapitalisasi saham besar sudah membeberkan kinerjanya hingga akhir September.

Analis menilai, mayoritas emiten, mencetak kinerja sesuai ekspektasi. Rata-rata pertumbuhan laba dan pendapatan mencapai dua digit.

Emiten sektor consumer goods, perbankan, dan infrastruktur, mencetak hasil cemerlang. Tingkat konsumsi domestik menjadi motor utama kinerja korporasi. Tengok saja keberhasilan PT Astra International Tbk menjual 448.000 unit mobil dan 3,1 juta sepeda motor.


"Seluruh sektor cukup baik kecuali sektor komoditas. Namun itu sudah diantisipasi pasar," ujar Felix Sindhunata, Kepala Riset Henan Putihrai Securities, Rabu (31/10).Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri, menilai pencapaian emiten bluechips akan memudahkan laju indeks hingga akhir tahun ini. "Target 4.500 bisa tercapai," ujar dia.

Felix juga optimistis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menapak ke 4.425, akhir tahun ini. Namun, menurut dia, penggerak IHSG bukan lagi saham-saham bluechips. "Potensi penguatan mereka sudah terbatas, kurang menarik," ujar dia. Saham-saham lapis kedua dan ketiga yang menjadi penarik utama pemodal.

Janson Nasrial, analis AM Capital, menghitung, laba per saham (EPS) IHSG berdasarkan laporan keuangan emiten kuartal III yang telah terkumpul, mencapai 87% dari proyeksi sejumlah analis. Padahal, biasanya pencapaian EPS di kuartal III baru 75%. "Dari proyeksi EPS sebesar Rp 271, sudah terealisasi Rp 238. Jadi, bisa lebih besar di akhir tahun," ujar Janson.

Dia optimistis IHSG di akhir tahun menembus 4.430. Saham emiten perbankan, seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih menjadi mesin utama penggerak indeks. Peran serupa dimainkan saham emiten consumer goods, seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Tbk (ICBP) dan emiten properti, seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Tapi Felix mengingatkan, Wall Street dan bursa regional masih sangat mempengaruhi bursa domestik. Catatan dia, 70% emiten di Amerika Serikat labanya naik, namun 60% emiten, pendapatannya di bawah target. "Itu melemahkan outlook kuartal IV," kata dia.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie