Kinerja Emiten Emas Diproyeksikan Masih Bersinar, Cermati Saham Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus merosot dalam sebulan terakhir. Melansir Trading Economics, harga emas ada di level US$ 2.321,96 per ons troi. Ini sudah turun 0,44% dalam seminggu dan anjlok 2,53% dalam sebulan. Namun, dihitung secara tahunan, harga si kuning masih naik 21,35%.

Dus, kinerja emiten emas diperkirakan masih akan bersinar di sisa tahun ini. 

Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi, Thendra Crisnanda, optimistis permintaan emas masih baik di tahun ini. Terlebih, Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga di level 6,25% pada rapat dewan gubernur (RDG) pekan lalu.


Baca Juga: Simak Prospek Kinerja Emiten Emas di Tengah Sentimen Suku Bunga yang Masih Tinggi

Menurut Thendra, permintaan emas masih akan tumbuh di tengah tren suku bunga yang masih tinggi. 

"Hal ini terefleksikan dari volume penjualan HRTA yang tumbuh 73,92% jadi 3,76 ton di kuartal I 2024. Tren peningkatan ini diperkirakan berlanjut hingga akhir 2024," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (21/6).

Tak hanya penjualan, lanjut Thendra, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) emas HRTA diproyeksi masih tumbuh secara moderat di kisaran 6%-8% di tahun ini. Pertumbuhan ASP HRTA dipengaruhi outlook pertumbuhan permintaan emas.

Vice President Corporate Communications & Investor Relations PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Kartika Octaviana sepakat, kinerja emiten ini tidak akan terpengaruh fluktuasi harga emas global. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 3.000 Jadi Rp 1.360.000 Per Gram Pada Senin (24/6)

Pasalnya, AMMN terus menggenjot produksi untuk memenuhi permintaan pasar. "Fokus kami meningkatkan efisiensi operasional dan mempertahankan status kami sebagai salah satu produsen tembaga dan emas berbiaya rendah," ujar Kartika.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer memproyeksi, tren harga emas global di kuartal II-2024 masih akan menguat. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi salah salah satu emiten yang diproyeksi Khaer terpapar sentimen positif penguatan harga emas.

 
ANTM Chart by TradingView

Sentimen yang memengaruhi harga emas global ke depan adalah tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah. Sentimen ini berdampak pada melonjaknya permintaan aset safe haven.

"Faktor lainnya adalah masifnya pembelian emas oleh sejumlah bank sentral dunia, adanya ketidakpastian terkait prospek ekonomi global, dan tingkat inflasi yang tinggi," ujar Khaer.

Seiring itu, Khaer merekomendasi trading buy saham ANTM dan MDKA, dengan target harga masing-masing Rp 1.285 dan Rp 2.400 per saham. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, harga saham HRTA akan berada di level support Rp 320 per saham dan resistance Rp 380 per saham.

Dia merekomendasikan speculative buy saham HRTA dengan target harga Rp 380 per saham. Untuk AMMN, William melihat, level support-nya berada di kisaran Rp 9.500 dan resistance Rp 12.000 per saham. Namun, William masih menyarankan wait and see saham AMMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli