Kinerja Emiten Kelapa Sawit Tertekan, Cermati Saran Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten produsen minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) mengalami penurunan pada semester I-2023.

Tengok saja pendapatan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) AALI menyusut 14,3% menjadi Rp 9,39 triliun.

Laba periode berjalan AALI juga turun 54,94% menjadi Rp 377,4 milia.


Padahal pada semester I 2022 anak usaha dari Grup Astra ini masih meraup laba Rp 837,6 miliar.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Penghuni Indeks Kompas100 yang Menarik untuk Dilirik

Begitu juga dengan penjualan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) turun tipis 2,93% menjadi Rp 2,55 triliun. 

Laba SGRO juga merosot hingga 62,69% menjadi Rp 201,75 miliar.

Senasib, pendapatan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) di periode serupa juga turun 7,9% menjadi Rp 1,88 triliun.

Laba LSIP juga merosot 69,6% ke level Rp 166,5 miliar.

Lalu, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) juga mencatatkan penurunan penjualan 18,22% menjadi Rp 3,77 triliun.

 
TAPG Chart by TradingView

Baca Juga: Penjualan CPO Lesu, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham Astra Agro Lestari (AALI)

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian mengatakan, penurunan kinerja emiten kelapa sawit akibat penurunan harga minyak sawit.

Di sisi lain,  harga CPO tahun lalu mengalami akselerasi ke level tertinggi sepanjang masa.

Pada semester II tahun ini, Fajar memproyeksi ada peluang harga CPO naik. 

Pendorongnya, ancaman El Nino yang mengancam produktivitas sawit. 

Persoalannya, permintaan CPO di separuh kedua ini belum pulih, meski ekonomi China menggeliat. 

Alfian masih belum merekomendasikan saham CPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli