JAKARTA. Di awal tahun ini, sejumlah emiten konstruksi mencatatkan kinerja positif. Namun menanjaknya kinerja tak seirama dengan pergerakan harga sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year to date (ytd), sebagian harga saham emiten konstruksi BUMN malah menyusut. Pada kuartal pertama tahun ini, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) meraih pendapatan Rp 3,81 triliun. Jumlah ini tumbuh 39,8% dibandingkan pendapatan di kuartal pertama tahun lalu senilai Rp 2,72 triliun. Adapun laba bersihnya menanjak 242% year-on-year (yoy) menjadi Rp 245,08 miliar. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) juga mencatatkan pertumbuhan kinerja gemilang. Pendapatan WSKT melonjak 115% year-on-year (yoy) menjadi Rp 7,15 triliun di kuartal pertama tahun ini. Sedangkan laba bersihnya melesat 263% (yoy) menjadi Rp 450 miliar.
Kinerja emiten konstruksi makin kokoh
JAKARTA. Di awal tahun ini, sejumlah emiten konstruksi mencatatkan kinerja positif. Namun menanjaknya kinerja tak seirama dengan pergerakan harga sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year to date (ytd), sebagian harga saham emiten konstruksi BUMN malah menyusut. Pada kuartal pertama tahun ini, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) meraih pendapatan Rp 3,81 triliun. Jumlah ini tumbuh 39,8% dibandingkan pendapatan di kuartal pertama tahun lalu senilai Rp 2,72 triliun. Adapun laba bersihnya menanjak 242% year-on-year (yoy) menjadi Rp 245,08 miliar. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) juga mencatatkan pertumbuhan kinerja gemilang. Pendapatan WSKT melonjak 115% year-on-year (yoy) menjadi Rp 7,15 triliun di kuartal pertama tahun ini. Sedangkan laba bersihnya melesat 263% (yoy) menjadi Rp 450 miliar.