KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten konsumer diprediksi akan melambat pada kuartal II 2024. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, memperkirakan kinerja sejumlah emiten konsumer akan mengalami perlambatan pada kuartal II 2024. Hal ini disebabkan oleh jumlah hari besar yang lebih sedikit dibandingkan kuartal I 2024. "Kuartal II ini akan menjadi tantangan bagi emiten konsumer," jelas Azis kepada Kontan, Senin (10/6).
Azis memproyeksikan kuartal kedua akan menjadi tantangan bagi sektor konsumer karena depresiasi rupiah dan jumlah hari besar yang lebih sedikit dibandingkan kuartal pertama, yang berpotensi memperlambat kinerja.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Ini Terdampak Pelemahan Rupiah, Cermati Saran Analis Meski begitu, Azis menyebut belum ada penyesuaian harga jual pada kuartal II 2024. Namun, ia memperkirakan penyesuaian harga jual kemungkinan baru akan terjadi pada semester II, dipicu oleh momentum Pilkada. "Momentum Pilkada bisa menjadi saat yang tepat untuk menaikkan harga jual ketika potensi daya beli sedikit meningkat," ujarnya. Azis menilai prospek emiten konsumer masih menghadapi tantangan. Faktor-faktor seperti depresiasi rupiah dan perang yang belum usai dapat meningkatkan harga komoditas kapan saja. Namun, dari sisi pendapatan, penjualan ekspor diharapkan dapat menjaga kinerja.
"MYOR masih menarik untuk dicermati mengingat penjualan ekspor masih bisa menopang pendapatannya," ucapnya.
Baca Juga: Antisipasi Rotasi Sektor Kala IHSG Bergejolak, Ini Saham Unggulan Analis Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa kinerja emiten konsumer masih relatif stabil. Hal ini ditunjukkan oleh stabilnya Consumer Confidence Index dan inflasi. "Daya beli dan konsumsi masih terjaga, meskipun masyarakat cenderung lebih selektif dan harga selalu menjadi prioritas," ujar Nico kepada Kontan, Senin (10/6).
Editor: Noverius Laoli