KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 29 emiten penghuni indeks LQ45 telah merilis laporan keuangan untuk periode sembilan bulan pertama 2020. Dari jumlah tersebut, rata-rata pendapatan emiten turun 9% year on year (yoy), sementara rata-rata laba bersihnya lebih rendah 6% yoy. Hanya ada sembilan emiten yang mencatatkan pertumbuhan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Kenaikannya berkisar antara 0,3%-19,3% yoy. Kemudian, ada 13 emiten yang membukukan peningkatan laba bersih, yaitu PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), EXCL, KLBF, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), SRIL, TBIG, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan TOWR. Kenaikan laba bersih yang wajar berkisar antara 1,3%-78,2% yoy, sementara yang tergolong eksponensial terjadi pada EXCL sebesar 316,3% dan INCO 47.800%
Kinerja emiten LQ45 tertekan, simak saham berprospek cerah yang menarik dicermati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 29 emiten penghuni indeks LQ45 telah merilis laporan keuangan untuk periode sembilan bulan pertama 2020. Dari jumlah tersebut, rata-rata pendapatan emiten turun 9% year on year (yoy), sementara rata-rata laba bersihnya lebih rendah 6% yoy. Hanya ada sembilan emiten yang mencatatkan pertumbuhan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Kenaikannya berkisar antara 0,3%-19,3% yoy. Kemudian, ada 13 emiten yang membukukan peningkatan laba bersih, yaitu PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), EXCL, KLBF, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), SRIL, TBIG, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan TOWR. Kenaikan laba bersih yang wajar berkisar antara 1,3%-78,2% yoy, sementara yang tergolong eksponensial terjadi pada EXCL sebesar 316,3% dan INCO 47.800%