Kinerja Emiten Migas Kompak Menguat, Intip Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten di industri minyak dan gas (migas) sudah merilis laporan keuangan semester I-2024. Sebagian emiten mencetak kinerja apik dengan membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Research Analyst Phintraco Sekuritas Arsita Budi Rizqi menilai secara umum kinerja emiten migas pada separuh pertama tahun ini memenuhi ekspektasi. Performa emiten ditopang oleh kenaikan harga komoditas minyak dan gas secara kuartalan, sehingga membawa realisasi harga yang lebih baik.

Pada semester kedua ini, Arsita menaksir prospek emiten migas masih tetap positif, dengan peluang pertumbuhan yang stabil. "Emiten yang memiliki diversifikasi portofolio produksi, serta yang mampu menekan biaya operasional akan berada di posisi yang baik ketika menghadapi volatilitas harga komoditas," kata Arsita kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).


Di tengah sejumlah sentimen ekonomi dan geopolitik yang membayangi, harga minyak mentah dunia berpotensi menghangat lagi. Pada saat yang sama, situasi ini bisa membuat pergerakan harga migas berfluktuasi lebih kencang.

Baca Juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Terus Merosot

Berikut kinerja sejumlah emiten migas dengan pertumbuhan secara tahunan:

  Pendapatan  % Laba %
MEDC US$ 1,16 miliar 4,5% US$ 119 juta 68,24%
ELSA Rp 6,31 triliun 7,67% Rp 442,98 miliar 77,12%
WINS US$ 38,32 juta 22,90% US$ 13,38 juta 1.174,28%
ENRG US$ 201,89 juta 5,44% US$ 33,53 juta 26,19%
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengamati lonjakan harga minyak dunia pada Rabu lalu terjadi akibat kekhawatiran pelaku pasar terhadap eskalasi geopolitik di Timur Tengah yang dan menurunnya persediaan minyak mentah global.

Ratih menyoroti pertemuan OPEC+ di awal bulan Agustus yang memiliki pandangan sama seperti pertemuan sebelumnya pada Juni 2024 terkait kesepakatan pemangkasan produksi. Ratih pun memproyeksikan harga minyak mentah WTI akan berada pada kisaran US$ 70-US$ 80 per barel hingga akhir tahun 2024.

Proyeksi tersebut telah mempertimbangkan pemangkasan suku bunga The Fed yang berpotensi terjadi pada September 2024. Menimbang sentimen yang membayangi, Ratih melihat kinerja emiten migas masih berpeluang tumbuh hingga akhir tahun 2024, namun dengan ruang yang cukup terbatas.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menimpali, rata-rata harga minyak mentah masih berpotensi mendaki sampai akhir tahun 2024. Wafi mengestimasikan harga rata-rata minyak bisa mencapai US$ 85 - US$ 86 per barel, dengan skenario bullish menyentuh US$ 90 per barel.

Baca Juga: Volatilitas Pasar Tinggi, Saham Berfundamental Kuat Bisa Jadi Pilihan Investor

Rekomendasi Saham

Meski begitu, dampak terhadap kinerja dan pergerakan saham emiten migas akan bervariasi. Masing-masing emiten punya katalis penggeraknya. Wafi mencontohkan ELSA yang kinerjanya bisa terdorong oleh target lifting dan akselerasi eksplorasi migas yang ingin dicapai pemerintah.

Kemudian MEDC yang kinerjanya bisa kembali terangkat oleh kontribusi dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Wafi juga melirik PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dimana segmen distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) berpotensi naik pada semester kedua, sejalan dengan potensi naiknya permintaan dari aktivitas pertambangan. 

Dus, Wafi menilai saham ELSA, MEDC dan AKRA layak koleksi sebagai pilihan investasi. Sedangkan Ratih menyematkan rekomendasi buy untuk saham MEDC dan ELSA dengan target harga masing-masing pada resistance di level Rp 1.350 dan Rp 520 per saham.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,24% pada Kamis (8/8), Begini Proyeksi Esok Hari

Arsita turut melirik saham MEDC dan ELSA. Rekomendasinya, buy on support saham MEDC pada area Rp 1.280 untuk target harga Rp 1.350 serta trading buy ELSA dengan target Rp 505. Saham pilihan lainnya adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target harga Rp 1.625.

Secara teknikal, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menilai saham ELSA, ENRG dan WINS layak dikoleksi. Bagi saham ELSA, cermati support Rp 430 dan resistance Rp 510. 

Pada saham ENRG, perhatikan support Rp 172 dan resistance Rp 220. Sementara support untuk WINS ada di Rp 420 dan resistance Rp 535. Selain itu, William menyarankan wait and see MEDC dengan support Rp 1.200 dan resistance pada Rp 1.380 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati