KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bayan Resources Tbk (
BYAN) sepanjang tahun 2023 tergerus penurunan harga komoditas. Emiten milik konglomerat Low Tuck Kwong ini mencetak pendapatan US$ 3,58 miliar, atau turun 23,83% secara tahunan. Hal itu berdampak pada penurunan laba bersih 43,3% menjadi US$ 1,23 miliar atau sekitar Rp 19,49 triliun pada 2023.
Penurunan kinerja keuangan BYAN sepanjang tahun lalu tak lepas dari merosotnya harga jual rata-rata batubara.
Baca Juga: Simak Penyebab Kinerja Bayan Resources (BYAN) Kurang Memuaskan di Tahun 2023 Harga jual rata-rata yang diperoleh BYAN pada 2023 sebesar US$ 75,8 per metrik ton, turun 35,7% dibandingkan tahun 2022. Padahal secara operasional, volume produksi dan penjualan batubara BYAN naik.
Bayan Resources memproduksi sebanyak 49,7 juta metrik ton, naik 27,76% dibandingkan tahun 2022. Volume penjualan batubara Bayan Resources juga meningkat dengan kenaikan 18,29% menjadi 47,2 juta metrik ton. Penjualan batubara BYAN dominan dipasarkan ke Filipina (31%), Indonesia (25%), Korea Selatan (10%), China (8%), India (7%), Malaysia (6%), Bangladesh (6%) dan lainnya (7%). Pada tahun 2024, Bayan Resources menargetkan pendapatan sebesar US$ 3,3 miliar–US$ 3,6 miliar.
Baca Juga: Anak Usaha Bayan Resources (BYAN) Menang Gugatan Sengketa Lahan di Kaltim Dengan volume produksi dan penjualan batubara di level yang sama, sekitar 55 juta-57 juta metrik ton. Tahun ini, Bayan Resources menyiapkan belanja modal (capex) sekitar US$ 230 juta–US$ 260 juta. Nilai capex ini sedikit naik dibandingkan penyerapan capex tahun lalu US$ 219,9 juta dari alokasi anggaran sebesar US$ 249,2 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli