KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten poultry dinilai masih prospektif hingga akhir tahun ini. Kendati, kinerja emiten poultry ini masih dibayang-bayangi oleh pergerakan harga jual ayam. Analis Ciptadana Sekuritas Asia Michael Filbery menilai, sektor poultry masih cukup prospektif menjelang kuartal keempat. Hal ini didorong dari permintaan atas konsumsi ayam. Namun di pertengahan kuartal tiga ini harga jual broiler akan mengganggu kinerja para emiten unggas secara keseluruhan. Dia memprediksi harga jual broiler di kuartal tiga akan lebih lebih rendah dibanding kuartal lainnya.
"Per sepanjang minggu kemarin pun harga rata-rata broiler berada di level Rp 16.000 sampai Rp 18,000 per kilogram, lebih rendah dibandingkan harga referensi," kata Michael kepada Kontan Senin (29/8).
Baca Juga: Japfa (JPFA) Catat Pendapatan Rp 24,48 Triliun di Semester I-2022, Tumbuh 10,74% Namun diharapkan akan ada perbaikan dari sisi margin, yang didukung dari normalisasi harga jagung lokal yang sudah berada di posisi Rp 4.000 per kilogram akibat dari musim panen raya. Dia bilang dengan komposisi sekitar 50%, penurunan harga bahan baru untuk pakan unggas yang mulai menurun, diharapkan bisa menekan biaya produksi dari para emiten poultry. Dari segmen
day old chick (DOC), Michael menilai pada Juli terjadi
rebound harga tapi penguatan itu tidak berlangsung lama. Ditambah harga broiler juga diproyeksi bisa lanjut melemah sampai September. "Dapat memicu penurunan laju produksi DOC di September. Jadi kinerja profitabilitas segmen DOC dapat melanjutkan penurunan di kuartal ini bagi semua pemain
poultry," imbuh dia.
Baca Juga: Dibayangi Koreksi Harga Ayam, Berikut Rekomendasi Saham JPFA dan CPIN Adapun top picks Ciptadana Sekuritas jatuh pada JPFA dengan rekomendasi beli di target harga Rp 2.000. JPFA menawarkan kinerja profitabilitas operasional yang relatif lebih kuat dibandingkan kompetitor lain dan juga punya valuasi yang relatif masih murah.
Selain itu, Michael merekomendasikan
hold pada CPIN dengan target harga Rp 5.650 per saham. Sedangkan, rekomendasi
sell untuk MAIN dengan target harga Rp 500 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli