JAKARTA. Kinerja emiten saham properti sepanjang tahun lalu masih positif. Padahal, emiten properti telah diterjang kenaikan suku bunga kredit bank dan beleid loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR) sejak tengah tahun lalu. Namun, mayoritas emiten saham properti masih mencetak kenaikan laba. Indeks saham sektor properti pun tumbuh di atas indeks sektor lainnya. Pertumbuhan sektor properti naik 28,88% secara year to date (ytd). Padahal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 11,12%. Lonjakan indeks saham properti ini berkaitan erat dengan perolehan beberapa emiten properti pendorongnya. Sebut saja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), misalnya, mencatat kenaikan laba bersih 109,28% menjadi Rp 2,69 triliun. PT Sentul City Tbk (BKSL) mencatat kenaikan laba bersih 185% menjadi Rp 630,24 miliar (lihat tabel).
Kinerja emiten properti berjaya
JAKARTA. Kinerja emiten saham properti sepanjang tahun lalu masih positif. Padahal, emiten properti telah diterjang kenaikan suku bunga kredit bank dan beleid loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR) sejak tengah tahun lalu. Namun, mayoritas emiten saham properti masih mencetak kenaikan laba. Indeks saham sektor properti pun tumbuh di atas indeks sektor lainnya. Pertumbuhan sektor properti naik 28,88% secara year to date (ytd). Padahal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 11,12%. Lonjakan indeks saham properti ini berkaitan erat dengan perolehan beberapa emiten properti pendorongnya. Sebut saja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), misalnya, mencatat kenaikan laba bersih 109,28% menjadi Rp 2,69 triliun. PT Sentul City Tbk (BKSL) mencatat kenaikan laba bersih 185% menjadi Rp 630,24 miliar (lihat tabel).