KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sejumlah emiten properti tercatat masih bervariatif di semester I 2023. Beberapa emiten menunjukkan peningkatan, tetapi beberapa menunjukkan penurunan. Misalnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,96 triliun di semester I 2023, naik 8,6% secara tahunan dari Rp 2,72 triliun di semester pertama tahun lalu. Laba SMRA di semester I 2023 sebesar Rp 433,8 miliar, naik 70,4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 254,6 miliar.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 5 triliun di semester I 2023. Raihan itu naik 30,55% dari pendapatan di semester I 2022 sebesar Rp 3,83 triliun.
Baca Juga: Kinerja Emiten Rokok Semakin Mengepul, Begini Rekomendasi Analis Laba bersih emiten properti Grup Sinarmas ini melonjak 159% menjadi Rp 1,2 triliun per Juni 2023. Pada semester pertama tahun lalu, laba bersih BSDE hanya Rp 463,64 miliar. Di sisi lain, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatatkan laba bersih Rp 778,99 miliar di semester I 2023, turun 22,47% dari semester I 2022 yang sebesar Rp 1 triliun. CTRA membukukan pendapatan sebesar Rp 4,46 triliun di semester I 2023, turun 4,08% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,66 triliun.
Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, bervariasinya hasil laporan keuangan emiten properti dipengaruhi oleh kinerja masing-masing perusahaan. Sebab, pada semester I 2023, fundamental ekonomi Indonesia baik. “Selain itu, PPKM juga telah dihapus oleh pemerintah, sehingga menjadi sentimen positif kepada sektor properti,” katanya kepada Kontan, Jumat (4/8). Menurut Andhika, kinerja LPKR, BSDE, dan SMRA mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya pendapatan dari penjualan tempat tinggal. “Sementara, kinerja CTRA dan ASRI turun, karena turunnya dari penjualan tempat tinggal,” ungkapnya. Pada semester I, IDX Sector Properties & Real Estate mengalami kenaikan. Melansir laman BEI, Jumat (4/8), IDX Sector Properties & Real Estate naik 6,31% secara YTD. “Kenaikan itu karena para investor melihat adanya prospek baik ke depannya di sektor properti,” tuturnya.
Baca Juga: SMSM Bagi Dividen Interim Rp 25 Per Saham, Simak Prospek dan Rekomendasi Sahamnya Menurut Andhika, prospek kinerja emiten properti pada semester II akan lebih baik, karena didukung oleh adanya peluang turunnya suku bunga pada semester ke II. Sebab, turunnya suku bunga akan membuat peluang kenaikan pada penjualan rumah. “Selain itu, saat ini sudah di akhir dari
commodity boom juga menjadi sentimen positif untuk sektor properti, karena akan membuat penjualan rumah akan berpotensi naik,” paparnya.
Andhika merekomendasikan
buy untuk LPKR dan SMRA dengan target harga Rp 120 dan Rp 750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi