KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten properti pada kuartal IV 2023 diproyeksi masih ditopang pendapatan berulang. Misalnya, PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA) membukukan pendapatan dari sektor mal dan retail SMRA dari pihak ketiga sebesar Rp 743 miliar pada semester I 2023. Pendapatan tersebut naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 619,29 miliar. Kontribusi sektor mal dan retail SMRA dari pihak-pihak berelasi tercatat Rp 23,5 miliar di semester I 2023, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 15,55 miliar.
Sebagai gambaran, pendapatan SMRA di semester I 2023 sebesar Rp 2,96 triliun di semester I 2023.
Baca Juga: Ditopang Pendapatan Berulang, Tiga Analis Sarankan Beli Saham PWON Demikian juga dengan PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) pada semester I 2023 mencatatkan pendapatan usaha Rp 966,03 miliar yang terdiri dari pusat niaga dan kawasan komersial, pelayanan kesehatan, hotel, sewa kantor, lapangan golf, dan lain-lain. Pendapatan tersebut meningkat 9,6% dari raihan pendapatan usaha di semester I 2022. Sebagai gambaran, CTRA mencatatkan pendapatan Rp 4,46 triliun pada semester I 2023. Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, emiten yang memiliki pendapatan berulang memiliki potensi yang lebih baik pada kuartal IV 2023. Sebab, kunjungan mal akan meningkat di akhir tahun, mengingat banyak tenant yang akan memberikan diskon. “Selain itu, dengan sudah masuk Indonesia ke era endemi, mobilitas masyarakat telah normal, sehingga tingkat kunjungan mal telah ramai kembali,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (19/10).
Baca Juga: Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham PWON, Simak Ulasannya Sayangnya, emiten properti yang tidak memiliki pendapatan berulang yang mumpuni kemungkinan kinerjanya tidak terlalu baik di kuartal IV 2023 ini. “Untuk emiten yang fokus pada pendapatan tidak berulang masih terkena sentimen negatif dengan suku bunga yang tinggi,” ungkapnya. Untuk kinerja SMRA, Andhika melihat prospeknya masih akan sangat baik di hingga akhir tahun 2023. Hal itu tercermin dari laba SMRA yang naik 70,41% secara tahunan pada semester I 2023. “Sentimen positif kinerja SMRA ini terkerek rilis aset pendapatan berulang, salah satunya Summarecon Villaggio Outlets (Villaggio) di Karawang dan Summarecon Mall Bandung pada kuartal I 2024, paparnya.
Baca Juga: Menuju Pemulihan, Colliers Prediksi Apartemen dengan Pembangunan Progresif Sem Rangkaian Pemilu 2024, kata Andhika, tidak akan banyak mempengaruhi sektor properti. Sementara, kenaikan suku bunga Bank Indonesia ke 6% dianggap akan menjadi sentimen negatif untuk emiten di sektor ini. Andika pun merekomendasikan
buy on weakness untuk PWON dan SMRA dengan target harga masing-masing Rp 408 - Rp 450 dan Rp 494 - Rp 630 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli