Kinerja Emiten Properti Diproyeksi Membaik di 2024, Simak Saham Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten properti pada tahun 2024 diprediksi akan membaik. Technical Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora mengatakan, hingga kuartal III 2023, kinerja emiten properti tercatat cukup bagus, terutama saat suku bunga tinggi.

Jika dilihat dari pendapatan prapenjualan alias marketing sales, emiten properti mencatatkan kinerja yang beragam.

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mengantongi marketing sales sebesar Rp 1,3 triliun hingga Oktober 2023. Raihan itu mencapai 73% dari target tahun 2023 sebesar Rp 1,8 triliun. 


Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Diprediksi Stagnan pada 2024, Begini Rekomendasi Sahamnya

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 1,02 triliun hingga kuartal III 2023. Raihan itu naik 39% secara kuartalan, yaitu Rp 420 miliar per kuartal II 2023.

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 933 miliar hingga kuartal III 2023. Angka itu turun 41% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,58 triliun.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 6,75 triliun hingga akhir kuartal III 2023. Angka tersebut meningkat 1% apabila dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,72 triliun.

 
BSDE Chart by TradingView

Untuk sentimen positif kinerja emiten properti di tahun 2024, kata Andhika, ada dua faktor utama yang akan menjadi penggerak kinerja.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Bangun Perumahan di Kertajati

Pertama, adanya peluang penurunan suku bunga pada tahun 2024 yang membuat sektor properti kembali bergairah.

“Sebab, dengan suku bunga yang turun, akan membuat konsumen lebih berani membeli properti,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (5/12).

Kedua, adanya Pajak Pertambahan Nilai atas Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Tahun Anggaran 2023.

“PPN DTP akan berpeluang membuat marketing sales emiten properti akan naik kembali,” tuturnya.

Di sisi lain, kinerja emiten properti juga akan mendapat sejumlah sentimen negatif di tahun 2024. Pertama, meskipun ada peluang penurunan suku bunga di tahun depan, saat ini suku bunga masih tinggi.

Baca Juga: Bangun Residensial di Kertajati, Metropolitan Land (MTLA) Siapkan Dana Rp 100 Miliar

“Lalu, konsumen juga lebih bersikap wait and see dengan hasil pemilu untuk membeli properti,” ungkapnya.

Menurut Andhika, emiten dengan land bank dan aset rumah tapak yang banyak akan lebih diuntungkan pada tahun 2024.

Andhika pun merekomendasikan beli untuk BSDE dan SMRA dengan target harga masing-masing Rp 1.250 dan Rp 700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli