Kinerja Emiten Properti Diramal Bakal Membaik, Intip Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten sektor properti memiliki harapan untuk tumbuh positif di semester II 2023 akibat inflasi domestik yang mulai melandai. Laju inflasi domestik tercatat melandai secara tahunan di bulan Juni 2023. Inflasi yang rendah biasanya akan mendorong tingkat suku bunga mengalami penurunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara bulanan per Juni 2022 sebesar 014%, naik dari inflasi bulanan Mei 2023 sebesar 0,09%. Namun, secara tahunan, angka inflasi sebenarnya tercatat melandai secara tahunan. Pada Juni 2023, inflasi tahunan tercatat 3,52%, turun dari bulan Mei yang sebesar 4%.

Angka inflasi tahunan di bulan Juni 2023 lebih rendah dibandingkan Juni 2022 yang sebesar 4,35%. Adapun inflasi sepanjang semester I 2023 ini sebesar 1,24% year to date.


Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, inflasi yang melandai akan berdampak pada menurunnya suku bunga tetap Bank Indonesia (BI). Hal itu tentu menjadi sentimen positif bagi emiten properti yang cukup sensitif dengan kedua faktor tersebut.

Baca Juga: Inflasi Melandai, Kinerja Sektor Properti Diramal Positif pada Semester II

“Sehingga, diharapkan kinerja marketing sales emiten properti tahun ini dapat mencapai targetnya masing-masing,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (5/7).

Meskipun begitu, perlu diwaspadai juga sentimen kebijakan moneter The Fed yang akan mulai menaikkan tingkat suku bunga 2 kali lagi atau lebih di tahun 2023. Sebab, jika The Fed menaikkan tingkat suku bunga, ada kemungkinan BI juga akan meningkatkan suku bunga.

“Namun, BI tetap akan menilai seperti apa kondisi ekonomi domestik, seperti inflasi dan daya beli, sebelum menentukan suku bunga,” tuturnya.

Prospek kinerja emiten properti di tahun ini juga masih akan positif akibat ada banyak serah terima di tahun ini dari properti yang terjual sejak tahun 2021.

Akibat adanya PSAK 72, serah terima itu pun akhirnya baru bisa tercatat sebagai pendapatan dan laba di tahun 2023. Akibatnya, valuasi emiten properti menjadi lebih murah.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Ini Akan Rights Issue, Analis Sarankan Begini

“Dampaknya ke emiten properti mungkin bisa kita lihat nanti di marketing sales kuartal III 2023,” paparnya.

Jono pun merekomendasikan buy untuk SMRA dengan target harga Rp 725 per saham dan CTRA dengan target harga Rp 1.170 per saham.

 
SMRA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi