Kinerja emiten properti masih berpotensi tumbuh tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi ekspansi bisnis masih terjadi di sektor properti. Teranyar, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) melalui anak usahanya, yakni PT Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15% saham PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) pada 9 November 2021. Ciputra Nusantara membeli 1,15 miliar saham dengan harga Rp 320 per saham sehingga total transaksinya mencapai Rp 367,44 miliar.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, kinerja fundamental emiten berpotensi tumbuh. Hal ini berpotensi mengungkit kinerja saham emiten-emiten di sektor properti.

“Kalau dari sisi fundamental emiten tersebut positif, nanti investor juga akan mengapresiasi misalkan dalam bentuk, katakanlah mereka akan melakukan akumulasi daripada saham terkait,” terang Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (22/11).


Baca Juga: Ekonomi Indonesia diproyeksi bullish, simak saham pilihan dari Morgan Stanley

Optimisme Nafan atas prospek kinerja fundamental emiten di sektor properti didasarkan pada sejumlah katalis positif, termasuk di antaranya faktor penanganan Covid-19 oleh pemerintah. Menurut Nafan, penanganan covid-19 oleh pemerintah yang terus membaik bisa meningkatkan optimisme pasar untuk membeli aset properti. Hal ini juga didukung oleh faktor pertumbuhan ekonomi nasional yang menurut Nafan berpotensi bertumbuh pada kuartal keempat tahun ini.

Katalis positif lainnya yang menurut Nafan juga berpotensi menopang kinerja fundamental emiten sektor properti ialah kebijakan-kebijakan pemerintah yang akomodatif terhadap sektor properti seperti misalnya kebijakan relaksasi rasio loan to value (LTV),  insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah, dan masih banyak lagi. 

Dengan kondisi yang demikian, Nafan menyarankan agar investor melakukan akumulasi saham emiten properti. Adapun saham emiten properti yang menurut Nafan perlu dicermati adalah dua saham pilihan utama alias top picks Mirae Asset Sekuritas, yaitu PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Pemilihan kedua saham ini ditentukan setelah melihat berbagai variabel penilaian mulai dari EPS growth, EBITDA, ROE, dan lain-lain. 

Baca Juga: IHSG rekor lagi hingga tutup pasar Senin (22/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati