KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama bulan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri di 2024, kinerja emiten ritel berpotensi naik ditopang meningkatnya konsumsi masyarakat. Disamping itu, sejumlah ekspansi usaha yang dilakukan juga dapat menjadi sentimen positif untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja emiten ritel di tahun ini. Salah satunya, seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), yang berencana untuk menambah sekitar 1.600 toko pada tahun 2024.
Berikut rekomendasi saham-saham emiten sektor ritel yang dapat dicermati: 1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT) Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto melihat, kinerja AMRT berpotensi kuat tumbuh positif di tahun 2024. Menurut dia, adanya momen ramadan dan Idul Fitri bakal membuat penjualan AMRT bisa tumbuh hingga mencapai double digit, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan selama setahun. “Pertumbuhan pendapatan AMRT berkat adanya momen puasa Ramadan dan lebaran Idul Fitri ini, diperkirakan bisa mencapai sekitar 10-11%,” ujar Pandhu kepada Kontan.co.id, Jumat (1/3). Pandhu menyebutkan, hingga Kuartal III-2023, AMRT membukukan laba bersih sebesar Rp 2,19 triliun, tumbuh 25,1% dibanding periode sama tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,751 triliun. Rekomendasi: Buy Target Harga: Rp 3.000
Baca Juga: Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Diprediksi Tumbuh 11% Tahun Ini 2. PT Midi Utama Indonesia Tbk (
MIDI) Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi Riawan memprediksi kinerja MIDI bakal prospektif di tahun ini, mengingat perusahaan tersebut mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada semester satu 2023. Di mana, MIDI membukukan pendapatan Rp 8,65 triliun, naik 12,92%, dan laba bersih Rp 259,26 miliar, naik 33,95% pada semester satu 2023 lalu. “Penurunan inflasi juga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, yang berpotensi memberikan dampak positif pada kinerja emiten ritel tersebut,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Jumat (1/3). Rekomendasi: Buy Target Harga: Rp 570 3.PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (
DNET)
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, kinerja DNET sebenernya dari sisi penjualan meningkat, tetapi yang membuat bottom line-nya tertekan yakni, karena kenaikan beban penjualan. “Hal itu dikarenakan meningkatnya beban penyusutan aset tetap,” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (1/3). Rekomendasi: Neutral Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi