KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten ritel merilis laporan kinerja keuangan untuk semester I-2024 dengan hasil yang bervariasi. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 11,18%, mencapai Rp 1,79 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang sebesar Rp 1,61 triliun. Pendapatan AMRT juga naik 9,99% menjadi Rp 59,21 triliun dari Rp 53,83 triliun tahun sebelumnya.
Di sisi lain, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan anak perusahaannya, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), mengalami penurunan laba bersih meskipun pendapatan keduanya masih meningkat. MAPI mencatat laba bersih Rp 899,33 miliar, turun 11,42% dari Rp 1,01 triliun pada semester I-2023. Baca Juga: Musim Rilis Laporan Keuangan, Analis Jagokan Saham Sektor Perbankan dan Komoditas Namun, pendapatan MAPI tumbuh 15,39% menjadi Rp 17,99 triliun. MAPA mencatat laba bersih sebesar Rp 586,90 miliar, turun 9,49% dari Rp 648,48 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan pendapatan naik 31,99% menjadi Rp 7,88 triliun. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) membukukan laba bersih sebesar Rp 365,76 miliar, tumbuh 20,94% dari Rp 302,42 miliar pada semester I-2023. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan penjualan sebesar 13,77%, menjadi Rp 4,13 triliun. Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, tidak semua emiten ritel mendapatkan sentimen positif yang mampu mendorong kinerjanya. Namun, ia memperkirakan pada paruh kedua tahun ini, sektor ritel akan mendapatkan dorongan dari sentimen pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan pada kuartal IV mendatang. Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Diprediksi Cerah di Semester II 2024, Cek Rekomendasi Analis Sementara itu, Christine Natasya, Equity Research Analyst Bahana Sekuritas, menilai kinerja sejumlah emiten ritel pada semester I-2024 telah sesuai dengan perkiraan, terutama untuk AMRT dan MIDI yang didorong oleh kinerja gerai-gerai luar Pulau Jawa. Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyebutkan bahwa pergerakan harga saham emiten ritel sudah mencerminkan kinerja mereka. Ia optimistis terhadap kinerja sektor ritel pada semester II-2024, terutama dengan proyeksi penurunan suku bunga oleh The Fed pada September yang diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat.