KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ramadan dan Lebaran Idul Fitri menjadi katalis penting bagi pertumbuhan kinerja emiten ritel pada kuartal II-2023. Sejumlah emiten mencatat lonjakan penjualan selama momentum tersebut. Berkah ramadan & Lebaran dirasakan oleh emiten ritel dari berbagai segmen, baik di bisnis barang konsumsi primer maupun non-primer. Seperti yang dialami oleh emiten ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (
ZONE). Corporate Secretary ZONE Luki Rusli mengestimasikan omset pada momen puasa dan Lebaran tahun 2023 tumbuh di level double digit, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Ramadan dan Lebaran selalu menjadi kontribusi penjualan tertinggi bagi ZONE, dibanding
season lainnya," kata Luki kepada Kontan.co.id, Selasa (9/5).
Emiten pengelola Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (
MIDI) juga menjaring cuan dari momentum ramadan dan Lebaran. Direktur dan Corporate Secretary MIDI, Suantopo Po, memberikan gambaran secara historis pada periode ini penjualan tumbuh sekitar 15% dibandingkan hari biasa.
Baca Juga: IHSG Rebound Setelah Dua Hari Tertekan, Cermati Saham yang Banyak Diborong Asing Suantopo belum membeberkan data pertumbuhan penjualan MIDI pada periode ramadan dan Lebaran tahun ini. Yang pasti, Suantopo optimistis momentum tersebut bisa mendongkrak kinerja MIDI pada kuartal II-2023, "Harapan kami seperti itu," imbuhnya. Head of Corporate Communications PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) Melinda Pudjo menyoroti, ramadan - Lebaran tahun ini berada pada kondisi ekonomi yang lebih stabil dan mobilitas masyarakat kembali normal, pasca pandemi covid-19. Kondisi ini mengangkat
traffic gerai Ace Hardware menjadi semakin ramai. ACES pun menjalankan strategi
creative marketing untuk menarik minat pelanggan, terutama menyasar pasar keluarga muda. "Melihat antusiasme masyarakat mempersiapkan dan merayakan Lebaran, positif momentum ini berkontribusi terhadap kinerja ACES," kata Melinda. Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk (
HERO) Diky Risbianto meyampaikan pihaknya ikut memaksimalkan ramadan dan Lebaran. Dengan daya beli masyarakat yang meningkat, HERO pun mencatatkan pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. "Hal ini didukung oleh kembali normalnya aktivitas masyarakat serta meningkatnya jumlah kunjungan pelanggan ke toko-toko yang berlokasi di mal premium dan lokasi wisata," ujar Diky.
Baca Juga: Wall Street Melemah Lagi di Hari Selasa (9/5) Karena Prediksi Pendapatan yang Suram Rekomendasi Saham
Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey mengamati pertumbuhan kinerja emiten ritel juga terkait dengan pemilihan segmen pasar dan format gerai. Misalnya untuk format gerai mini seperti pada Alfamidi (MIDI) dan Alfamart atau PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT). Strategi ini dapat menyasar pasar menengah hingga bawah. "Emiten dengan format gerai mini pun saat ini sedang dalam ekspansi besar-besaran bukan hanya pada daerah Tier I saja, namun sudah mulai merambah daerah Tier II & III," kata Andhika. Untuk emiten dengan format gerai yang lebih besar, cenderung didominasi oleh segmen pasar menengah ke atas. Andhika menilai emiten ritel non-primer seperti PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) diuntungkan dengan pasar yang lebih stabil di segmen middle-high. Namun emiten dengan segmentasi middle-low seperti PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (
RALS) juga turut terpapar berkah ramadan dan Lebaran. Dus, Andhika memprediksi kinerja emiten ritel akan mengalami pertumbuhan pada kuartal II-2023.
Baca Juga: Ada 39 Emiten Baru di BEI, Investor Harus Cermat dan Teliti Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang juga melihat ramadan dan Lebaran menjadi katalis penting pendongkrak kinerja emiten ritel pada periode tengah tahun. Hanya saja, sebagai pilihan investasi atau
trading, Alrich mengingatkan agar investor tetap selektif. Selain prospek kinerja, pelaku pasar perlu cermat menentukan momentum teknikal untuk masuk atau keluar. Alrich pun menjagokan saham ACES, MAPI, dan ERAA. Untuk saham ACES, Alrich menyarankan
sell on strength terlebih dulu, jika penguatan tertahan di kisaran Rp 486-Rp 560. Jika terjadi pullback dan bertahan di area Rp 455, maka bisa dipertimbangkan
re-entry dengan target harga Rp 486 dan Rp 560.
Stoploss jika turun ke bawah Rp 440.
Baca Juga: Penguatan IHSG Diperkirakan Berlanjut Esok (10/5) Pelaku pasar bisa mempertimbangkan
hold atau
sell on strength terlebih dulu saham MAPI, jika penguatan tertahan di kisaran Rp 1.560-Rp 1.670. Bisa masuk kembali pada area Rp 1.460 dengan target di Rp 1.680.
Stoploss jika ambles di bawah Rp 1.415. Sedangkan untuk saham ERAA, Alrich menyematkan rekomendasi
speculative buy. Area masuk ideal pada Rp 460 dengan target harga Rp 490 dan Rp 520.
Stop loss jika anjlok ke bawah Rp 445. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menyematkan rekomendasi
buy untuk saham RALS dan ERAA. Andhika menilai, kedua saham ini layak koleksi dengan target harga masing-masing di Rp 750 dan Rp 520 per lembar saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati