KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten ritel membukukan kinerja yang positif pada paruh pertama 2022. Realisasi positif tersebut diperlihatkan oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI), PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (
RALS). MAPI membukukan peningkatan pendapatan 34,1% yoy menjadi Rp 12,2 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih MAPI di semester 1 2022 melonjak 316,3% yoy menjadi Rp 1,2 triliun. Kemudian, LPPF meraup pendapatan Rp 3,76 triliun atau tumbuh 5,32% yoy. Dari segi
bottom line, laba LPPF melonjak 72,47% yoy menjadi Rp 918,37 miliar. Tak mau ketinggalan, RALS juga mencatatkan kenaikan pendapatan 8,11% yoy menjadi Rp 1,86 triliun. Bahkan laba bersihnya melesat 107,5% yoy menjadi Rp 286,03 miliar.
Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael menilai, kenaikan kinerja ini didorong oleh meningkatnya mobilitas dan daya beli masyarakat. Hal ini seiring dengan meredanya kasus Covid-19 di Indonesia yang memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi.
Baca Juga: Kinerja Emiten Rumah Sakit Kompak Turun, Simak Rekomendasi Sahamnya Analis BCA Sekuritas Calista Muskitta juga berpendapat, pertumbuhan kinerja emiten
retail pada semester 1 2022 didorong oleh kenaikan volume pengunjung mal dan gerai retail lainnya sejalan dengan pelonggaran mobilitas. Diperbolehkannya mudik Lebaran juga mendorong masyarakat membeli pakaian bagi sanak saudara dan diri mereka ketika mudik. Alhasil, minat belanja masyarakat dalam menyongsong Lebaran tahun ini turut naik. "Utamanya bagi RALS dan LPPF yang secara
seasonal memiliki volume transaksi yang lebih tinggi menjelang Lebaran," kata Calista saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (11/8). Kemudian, untuk di sisa tahun ini, Benyamin optimistis kinerja emiten ritel di semester 2 2022 akan tetap solid. "Pendukungnya adalah mobilitas masyarakat yang tetap tinggi dan daya beli yang terjaga," ucap Benyamin. Terlebih lagi, berdasarkan publikasi Bank Indonesia, kinerja penjualan eceran diprakirakan melanjutkan peningkatan pada Juli 2022. Hal ini tercermin dari perkiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2022 sebesar 204,9 atau meningkat 8,7% yoy terutama didukung oleh peningkatan penjualan subkelompok sandang, bahan bakar kendaraan bermotor, serta suku cadang dan aksesori.
Baca Juga: Masuk Indeks LQ45, Berikut Rekomendasi Saham Bank Jago (ARTO) dari Para Analis Di sisi lain, faktor inflasi memang akan menjadi tantangan ke depannya. Namun, melihat data perkiraan IPR bulan Juli 2022 yang tumbuh tinggi, Benyamin optimistis daya beli akan tetap solid. Ia merekomendasikan
buy MAPI dengan target harga Rp 1.275 per saham dan RALS dengan target harga Rp 700. Pada perdagangan Kamis (11/8), MAPI tercatat naik 1,55% ke level Rp 980 dan RALS stagnan di Rp 580 per saham. Sampai dengan akhir tahun 2022, Benyamin memprediksi MAPI dapat membukukan laba bersih Rp 1,24 triliun. Keuntungan ini sudah termasuk
one off gain dari penjualan 16,76% saham Sari Burger Indonesia (Burger King) sebesar Rp 282,7 miliar. Untuk RALS, estimasi kinerja masih dalam peninjauan sehingga belum dapat diinformasikan. Sementara itu, Calista hanya merekomendasikan buy MAPI dengan target harga Rp 1.400 per saham. MAPI dipilih karena memiliki nominal transaksi yang relatif besar dengan frekuensi yang stabil. "Kami menilai MAPI dapat memiliki kinerja yang positif jika dibandingkan dengan tahun lalu mengingat kinerja kuartal III-2021 sempat turun sebagai akibat dari PPKM Darurat," ungkap Calista. Menurutnya, volume belanja masyarakat untuk MAPI tetap akan stabil pada semester 2 2022 karena rata-rata konsumen MAPI tidak hanya berbelanja pada musim Lebaran.
Di saat yang bersamaan, dengan kembalinya sekolah tatap muka dan bekerja dari kantor, masyarakat akan berbelanja untuk melakukan aktivitas-aktivitas di luar sehingga menjadi sentimen positif bagi peritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi