Kinerja Emiten Rumah Sakit Diproyeksikan Masih Positif, Berikut Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten rumah sakit telah merilis hasil kinerja sepanjang tahun 2023 melalui laporan keuangan. Salah satunya yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang mencatatkan pertumbuhan signifikan sepanjang tahun 2023.

Sepanjang tahun 2023 SILO berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,21 triliun. Laba bersih Siloam tahun lalu melonjak 73,91% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 696,49 miliar.

Begitu pula dengan pendapatan bersih SILO di tahun 2023 mencapai Rp 11,19 triliun di tahun lalu. Angka tersebut tumbuh hingga 17,57% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 9,51 triliun.


PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mencatat laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp 437,3 miliar sepanjang tahun 2023. Angka tersebut tumbuh hingga 46,6% jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 298,5 miliar.

Baca Juga: Pebisnis Rumah Sakit Makin Getol Ekspansi di Tahun 2024

Dari sisi pendapatan HEAL sepanjang tahun 2023 juga mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Pada tahun 2023 pendapatan bersih Heal tercatat sebesar Rp 5,7 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 16,3% dari tahun 2022 yaitu Rp 4,9 triliun.  

Pendapatan PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk (SRAJ) naik 29,2% menjadi Rp 2,5 triliun di tahun lalu. Kenaikan pendapatan menyebabkan kerugian pengelola Rumah Sakit Mayapada ini menciut.

Sementara, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mencatat kenaikan pendapatan bersih 5,33% year on year (YoY) menjadi Rp 4,26 triliun, dibandingkan Rp 4,04 triliun di tahun 2022.  Meski begitu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MIKA tercatat turun 8,87% ke Rp 916,13 miliar.  

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, secara kinerja top line emiten rumah sakit sudah sesuai ekspektasi. Tetapi secara bottom line menurutnya masih ada yang di bawah ekspektasi.

"MIKA masih di bawah ekspektasi kami," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (5/4).

Baca Juga: Tahun Ini, Mitra Keluarga (MIKA) Bidik Pertumbuhan Kinerja Bisnis 12,5%-15%

Azis melihat prospek emiten rumah sakit masih bisa berpotensi lebih positif. Hal itu menurutnya disebebkan oleh cuaca yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan. Selain itu juga adanya programnya JKN saat ini juga bisa membantu masyarakat untuk berobat. 

"Untuk kinerja Kami melihat kinerja SILO dan HEAL yang paling menarik," ujar dia. 

Azis menambahkan naiknya kinerja SILO ditopang meningkatnya pendapatan rawat inap yang pada sub pendapatan obat dan perlengkapan medis tumbuh 27%. Di sisi lain, strategi ekspansi yang dilakukan SILO berhasil sehingga bisa meningkatkan kinerja. 

"Kami melihat kinerja yang diperoleh SILO di 2023 ini dipengaruhi oleh strategi yang melakukan ekspansi dengan menambah rumah sakit baru sehingga kami melihat pada tahun 2024 ini kinerja SILO masih bisa tumbuh positif," ucapnya. 

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Incar Pertumbuhan Kinerja Bisnis 12,5%-15% Tahun Ini

Analis BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri Suweleh mengatakan, pendorong utama pertumbuhan laba bersih SILO adalah rendahnya biaya obat-obatan. Keseluruhan belanja operasional hanya naik sebesar 9,9% YoY sehingga menghasilkan peningkatan margin EBITDA sebesar 260 bps menjadi 25,2% pada tahun 2023. 

"Upaya efisiensi ini didukung oleh pertumbuhan volume yang kuat (+22% yoy) dan intensitas pendapatan yang lebih tinggi," lata doa.

Ismail mengatakan, SILO akan fokus pada intensitas pendapatan dan penghematan biaya untuk mendorong pertumbuhan laba. Ia yakin upaya strategis ini akan terus mendorong pertumbuhan laba bersih SILO meski tidak ada penambahan rumah sakit baru. 

Ismail merekomendasikan untuk buy pada saham SILO dengan target harga Rp 2.900 per saham. Azis merekomendasikan untuk buy pada saham SILO dengan target harga Rp 2.900 per saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati