KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten sektor otomotif diprediksi akan menarik di sepanjang tahun 2023. Kinerja saham sektor otomotif di awal tahun 2023 bahwa melampaui kinerjanya pada prapandemi. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia mengatakan, industri otomotif nasional mencatatkan kinerja positif di awal tahun 2023. Memasuki tahun baru di FY23, industri otomotif nasional mencatatkan kinerja positif. Meskipun penjualan kendaraan roda 4 (4W) pada bulan Januari 2023 turun 10,7% MoM, angka itu lebih tinggi 11,8% dari penjualan 4W di Januari 2021.
Baca Juga: Laba 2022 Melonjak, Ini Rekomendasi Saham Astra Otoparts (AUTO) “Capaian di Januari 2023 juga berhasil melampaui level prapandemi, yaitu naik 14,5% dari Januari 2019 yang hanya mencatatkan penjualan sebanyak 82.155 unit,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (24/2). Pebe mengatakan, kinerja saham sektor teknologi tahun 2023 diuntungkan dengan adanya program insentif kendaraan listrik (EV) yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia mulai bulan Maret. Pemerintah berencana mempercepat penggunaan EV di Indonesia, termasuk dengan memberi subsidi pembelian sebesar Rp 7 juta untuk EV beroda dua, baik untuk pembelian EV baru maupun konversi kendaraan konvensional (ICE) ke EV. “Lalu, pemerintah juga akan mengurangi PPN dari 11% ke 1% untuk EV beroda 4,” ungkapnya. Sejumlah pameran otomotif, seperti IIMS (Indonesia International Motor Show) 2023, juga sudah menunjukkan kesiapan mayoritas merek otomotif untuk memanfaatkan insentif EV di Indonesia. “Misalnya, mereka memperkenalkan EV beroda 4 dengan varian HEV (hibrida) dan BEV (EV bertenaga baterai),” ujar Pebe. Menurut Pebe, penjualan kendaraan beroda 4 di akhir tahun 2023 diperkirakan akan stabil di level 1 juta unit secara nasional. Sebagai perbandingan, penjualan kendaraan roda 4 di tahun 2022 mencapai 1,05 juta unit. “Sedangkan, untuk kendaraan roda 2, kami memproyeksikan penjualan mencapai 5,5 juta unit di tahun 2023, melanjutkan kinerja baiknya di tahun 2022 yang mencapai 5,2 juta unit,” ujarnya. Pebe mengatakan, pihaknya mempertahankan peringkat netral untuk sektor otomotif di tahun 2023, mengingat tantangan ketidakpastian ekonomi dan kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Industri Perbankan Siap Menginjak Pedal Gas Kredit Otomotif Namun, Pebe merekomendasikan DRMA sebagai
top pick dengan rekomendasi BUY dan target harga Rp 830 per saham.
Menurut Pebe, DRMA telah mengakuisisi 72,75% saham PT Trimitra Chitrahasta, produsen komponen otomotif milik Kuroda Group (Jepang), yang melakukan distribusi ke beberapa pemain otomotif besar, termasuk Yamaha. Melalui akuisisi itu, pangsa pasar DRMA akan meningkat, mengingat saat ini mayoritas penjualan DRMA berasal dari Grup Astra. “Dengan proyeksi pendapatan PT Trimitra Chitrahasta sebesar Rp 700 miliar dan proyeksi pendapatan DRMA sebesar Rp 3,3 triliun sepanjang tahun 2022, akuisisi itu dapat memberikan tambahan pendapatan DRMA sebesar 20% pada tahun 2023,” papar Pebe. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .