KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sejumlah emiten produsen semen diprediksi masih positif di tahun 2023, meskipun menghadapi beberapa rintangan.
Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mengatakan, sepanjang bulan April 2023, penjualan semen nasional mengalami penurunan sebesar 11% YoY menjadi 17 juta ton. “Hal itu didorong permintaan yang turun karena bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri diikuti dengan musim hujan yang terjadi sepanjang awal tahun 2023,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (8/6). Akibatnya, kinerja emiten produsen semen mencatatkan volume penjualan yang bervariatif di kuartal I 2023.
PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) mencatatkan penurunan
sales volume sebesar 2% YoY di kuartal I 2023. Sementara,
sales volume PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil tumbuh 9% YoY.
Baca Juga: Kinerja ITMG Diprediksi Tertekan Sepanjang 2023, Intip Rekomendasi Sahamnya Namun, di tengah penurunan volume permintaan, katalis positif untuk industri semen masih ada. Salah satunya, harga jual semen tercatat meningkat pada kuartal I 2023, di mana
average selling price (ASP) domestik naik 8% YoY. “Selain itu, penurunan pada harga batu bara berpotensi meningkatkan margin perusahaan,” tuturnya. Menurut Ayu, salah satu hambatan industri semen di tahun 2023 di antaranya adalah masih akan mengalami
oversupply di tengah permintaan semen yang masih di bawah permintaan sebelum pandemi Covid-19. “Selain itu, naiknya anggaran infrastruktur menjadi Rp 392 triliun untuk 2023 belum tercermin dampaknya dari peningkatan volume penjualan semen,” paparnya.
Ayu pun merekomendasikan
buy untuk SMGR dan INTP dengan target harga masing-masing di level Rp 6.580 per saham dan Rp 10.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi