Kinerja Emiten Teknologi Diprediksi Masih Belum Pulih



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten teknologi diprediksi masih belum bisa pulih pada tahun 2024.

Pemerintah menargetkan ekonomi digital di Indonesia bisa tumbuh mencapai US$ 800 miliar di tahun 2030.  

Pada tahun 2030, potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN diproyeksikan mencapai US$ 2 triliun. Dari total tersebut, pemerintah menargetkan sebanyak 30%-40% transaksinya berasal dari Indonesia.


Baca Juga: PermataBank (BNLI) Perpanjang Kerja Sama Strategis dengan LPEI

Hal itu membuat pemerintah pun meluncurkan Buku Putih Pengembangan Ekonomi Digital 2023 sebagai salah satu langkah untuk menyambut potensi tersebut.

Namun, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani belum melihat itu sebagai prospek yang baik untuk emiten teknologi di Indonesia.

“Prospek pertumbuhan digital ekonomi di Indonesia itu tidak akan pengaruh sentimen di jangka pendek,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (7/12).

Menurut Arjun, sentimen tersebut berefek secara jangka panjang. Dalam beberapa tahun ke depan, semua investor sudah tahu pertumbuhan digital space Indonesia serta negara pasar berkembang yang lain cukup prospektif.

Baca Juga: Hingga Kuartal III-2023, XL Axiata Bukukan Pendapatan Rp 23,86 Triliun

“Jadi, sebenarnya ini bukan berita baru beberapa tahun yang lalu juga ekspektasinya sama,” ujarnya.

Oleh karena itu, Arjun belum memberikan rekomendasi untuk saham emiten teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli