Kinerja Emiten Telco pada Tahun 2024 Diprediksi Masih Bertumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten telco pada tahun 2023 diprediksi masih akan positif. Pertumbuhan itu masih akan berlanjut tahun ini. 

Jika dilihat secara kinerja, para emiten juga mencatatkan pertumbuhan laba hingga kuartal III 2023. EXCL mencatatkan kenaikan laba 2,99% ke Rp 1,01 triliun per September 2023.

Hingga tutup kuartal III-2023, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk ada kuartal III tahun 2023 sebesar Rp 19,49 triliun. Angka tersebut tumbuh 17,59% secara tahunan dari periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 16,58 triliun. 


Baca Juga: Emiten Alokasikan Capex Konservatif pada Tahun Politik Ini

TLKM bahkan mencatatkan trafik telekomunikasi tertinggi sepanjang momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, yakni pada kisaran 19,9 Tbps.

Sayangnya, ISAT mencatatkan penurunan laba 24,41% secara tahunan ke Rp 2,78 triliun per September 2023. Namun, pendapatan ISAT sepanjang periode Januari–September 2023 masih tumbuh 8,48% YoY menjadi Rp 37,46 triliun.

“Adanya serangan siber mempengaruhi kinerja broadband service di tahun 2023 yang stagnan, cenderung menurunkan,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta kepada Kontan, Minggu (14/1).

Nafan mengatakan, traffic dan jumlah pengguna akan bertambah di 2024. Hal itu disebabkan oleh Pemilu 2024 yang diperkirakan akan berlangsung lama.

“Traffic akan meningkat karena Pemilu 2024 diperkirakan bisa berlangsung 2 putaran. Jadi kebutuhan konektivitas di bidang nirkabel dan digitalisasi akan menumbuhkan broadband service,” katanya.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, kinerja emiten telco diperkirakan tumbuh positif di tahun 2023.

Hal itu terlihat dari data pendapatan per user (blended ARPU) emiten telco yang tumbuh. Misalnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang pendapatan per usernya tumbuh menjadi Rp 48.600, naik 8% secara tahunan.

Lalu, blended ARPU PT Indosat Tbk (ISAT) menjadi Rp 34.700, naik 2,5% secara saham. Sementara, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat kenaikan blended ARPU menjadi Rp 42.000. 

“Kami melihat hal ini ditopang ekspansi bisnis yang terus dilakukan oleh emiten telco, serta berlanjutnya peningkatan pengguna layanan,” ungkapnya kepada Kontan, Jumat (14/1).

Baca Juga: Asing Net Buy Jumbo, Cermati 10 Saham Paling Banyak Diborong Dalam Sepekan

Menurut Oktavianus Audi, kinerja emiten telco masih berpotensi tumbuh di tahun 2024. Hal itu terjadi seiring dengan penetrasi produk digital, pembangunan infrastruktur dan pengembangan teknologi 5G akan dapat mendulang pendapatan.

“Pengguna internet Indonesia mencapai 77% dari total populasi 279 juta, sehingga ini akan membuat industri telco akan tetap atraktif,” tuturnya.

Oktavianus tidak menampik bahwa saat ini terdapat banyak tantangan untuk emiten telco, khususnya dari serangan siber dan pencurian data pribadi.

“Namun, kami meyakini bahwa keamanan siber untuk jaringan dari emiten telco akan terus ditingkatkan sebagai bentuk pelayanan dan kepercayaan kepada konsumen,” ungkapnya.

Oktavianus merekomendasikan overweight untuk sektor Telecommunications dengan rekomendasi beli untuk TLKM dengan target harga Rp 4.700 per saham, EXCL Rp 2.600 per saham, dan ISAT Rp 11.700 per saham.

Nafan merekomendasikan accumulate untuk ISAT dengan target harga Rp 10.100 - Rp 10.550 per saham dan add untuk TLKM dengan target harga Rp 4.140 - Rp 4500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .