KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham emiten transportasi dan logistik di semester II diprediksi masih akan positif di semester II 2023. Pada semester I 2023, kinerja indeks emiten transportasi dan logistik tercatat positif. Melansir laman BEI (24/7), IDX Sector Transportation & Logistic tercatat naik 16,30% YTD. Capaian tersebut bahkan menjadi yang tertinggi di antara kinerja sektor lainnya secara year to date.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat, kinerja emiten saham transportasi dan logistik berhasil mencatatkan pertumbuhan yang baik karena dipengaruhi katalis positif dari peningkatan konektivitas di bidang barang dan jasa.
Pada awal tahun 2023, pemerintah juga sudah menghapus kebijakan PPKM dan diikuti penghapusan status pandemi ke endemi. Hal itu membuat kinerja transportasi dan logistik positif di semester I.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Transportasi dan Logistik dari Analis Berikut Ini Selain itu, mobilitas masyarakat juga makin masif di semester I. Stabilitas pertumbuhan ekonomi di tahun ini juga bakal dipengaruhi oleh pengiriman barang dan jasa. “Hal itu juga membuat perekonomian di daerah mengalami pertumbuhan dan akan menopang perekonomian nasional,” ujarnya kepada Kontan, Senin (24/7). Nafan mengatakan, sentimen-sentimen tersebut masih bisa berlanjut di semester II. Apalagi, ada dampak dari Pemilu 2024 yang rangkaiannya sudah mulai dilakukan sejak akhir tahun 2023 ini. “Kampanye Pemilu 2024 dapat membuat pertumbuhan sektor translogistik akan makin intens,” ungkapnya. Untuk meningkatkan kinerja di semester II, para emiten harus bisa memanfaatkan momentum peningkatan mobilitas masyarakat.
Baca Juga: Dana Asing Mengalir Deras pada Pekan Keempat Juli 2023, Cek Saham Rekomendasi Analis “Persaingan industri di bidang logistik sebenarnya ketat, tapi kalau
good corporate governance (GCG) terlaksana dengan baik, para emiten bisa menjalankan bisnis dan kerjasama dengan emiten lainnya,” paparnya.
Nafan pun merekomendasikan
hold untuk saham BIRD dengan target harga Rp 2.590 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi